Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Uang, adalah salah satu penemuan tertua dan paling penting dalam kehidupan kita: manusia.
ADVERTISEMENT
Ketika kita membentuk pola hidup berkelompok, kita belajar untuk memberi nilai apa yang kita miliki. Lalu membuat orang lain membayarnya.
Ternak dan gandum menjadi salah satu alat pembayaran yang paling umum digunakan sebelumnya. Tapi, ternak dan gandum sulit masuk kantong dan merepotkan jika harus dibawa-bawa. Hingga pada zaman perunggu, manusia mulai mengenal uang koin yang lebih mudah masuk kantong hingga masuk dalam sistem pemerintahan.
Koin, yang terbuat dari perunggu hingga emas, tentu cukup berat untuk terus dibawa-bawa. Meski hingga kini uang koin masih tetap bertahan, tapi kemudian kita mengenal uang kertas yang lebih ringan, mudah disimpan dalam dompet, lebih murah untuk diproduksi, tapi memiliki nilai yang lebih tinggi.
Kita bisa merasakan keberadaan uang karena wujud fisiknya, baik kertas maupun logam, yang bisa digenggam. Di samping wujudnya, uang kemudian menjadi semacam sistem kepercayaan. Dari penanda yang mewakili sesuatu yang berharga dan bernilai, uang kemudian mewakili nilai dalam dan dari dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Uang kini semakin abstrak. Kita tidak lagi membawa berlembar-lembar uang atau mendengar gemerincing koin, semua cukup berada dalam satu kartu atau ponsel pintar. Keberadaan berbagai teknologi dan perubahan sistem membuat uang menjadi semakin kompleks, baik sistem mata uang hingga persoalan keamanan.
Satu hal yang pasti, uang dan masyarakat, satu sama lain saling mengubah, mempengaruhi, dan berevolusi. Uang merepresentasikan nilai benda, dan nilai itu menunjukan kebutuhan serta keinginan masyarakatnya. Apakah uang merupakan refleksi dari masyarakat?
Live Update