Mesin Parkir Meter di Jakarta Nasibmu Kini

3 Januari 2018 15:59 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Parkir Meter di Jalan Raden Fatah, Kebayoran Baru (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Parkir Meter di Jalan Raden Fatah, Kebayoran Baru (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sebanyak 12 mesin parkir dipasang Unit Pelaksana Perparkiran di Jalan Raden Patah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dengan adanya mesin parkir meter tersebut, kini pengendara di kawasan tersebut tak perlu khawatir dengan juru parkir liar yang suka menagih uang parkir seenaknya.
ADVERTISEMENT
Anto (27) seorang juru parkir di kawasan Raden Patah mengatakan bahwa saat ini kendaraan, khususnya pengguna kendaraan roda empat, rata-rata sudah menggunakan parkir meter menggunakan uang elektronik. Bila ada pengguna yang tak memiliki saldo e-money, para juru parkir ini sudah siap dengan kartunya.
Parkir Meter di Jalan Raden Fatah, Kebayoran Baru (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Parkir Meter di Jalan Raden Fatah, Kebayoran Baru (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
"Dia (pengendara kendaraan) pakai saldo kita. Kita standby e-money," kata Anto (27) kepada kumparan (kumparan.com), Rabu (3/1).
Saat pengendara tak memiliki uang elektronik, Anto dan juru parkir lain tinggal memungut uang dari pengendara dan menempelkan kartu milik mereka. Pungutan ditentukan berdasarkan lamanya pengendara memarkirkan kendaraannya. Setelah itu, Anto tinggal memberikan karcis kepada pengendara mobil.
Anto sendiri biasanya menyiapkan uang sebesar Rp 250 ribu dalam e-money yang dia pegang. Saldo tersebut bisa berbeda-beda setiap juru parkir, tergantung jumlah ruas parkirnya.
Parkir Meter di Jalan Raden Fatah, Kebayoran Baru (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Parkir Meter di Jalan Raden Fatah, Kebayoran Baru (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
Namun pengendara yang membayar pakai uang tunai relatif sedikit, karena saat ini pengguna kendaraan sudah menyiapkan uang elektronik.
ADVERTISEMENT
"Sangat sedikit soalnya,kalau (pengendara mobil) menggunakan jalan tol wajib menggunakan e toll," kata Anto.
Menurut Anto mereka yang rutin memarkirkan mobil di sepanjang Jalan Raden Fatah sudah paham kewajiban membayar menggunakan uang elektronik.
"Rata-rata sudah punya kartu. Kita tegur, mereka langsung nyodorin," kata Anto.
Jalan Raden Fatah merupakan salah satu titik lokasi dari 201 mesin parkir meter yang dikelola oleh Unit Pengelola Perparkiran. Selain di Jalan Raden Patah, mesin parkir meter juga dipasang di Jalan Agus Salim-Jalan Sabang, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Jalan Falatehan, Melawai, Jakarta Selatan, Jalan Juanda, Jakarta Pusat, Jalan Balai Pustaka, Jakarta Timur, dan beberapa titik lainnya.
Keberadaan mesin parkir meter tersebut juga dipandang positif oleh warga. Mereka mengakui kemudahan dan manfaat pembayaran menggunakan mesin parkir meter.
ADVERTISEMENT
"Enakan pakai kartu, lebih yakin, enggak dipermainkan sama oknum," kata Abdul (44), seorang sopir sekolah swasta.
Hal yang sama juga diakui oleh Muri (36), seorang sopir pribadi yang biasa memarkirkan kendaraan milik atasannya di Jalan Raden Patah.
"Enakan begini, enggak ribet, enggak pakai uang cash. Kalau habis (saldo uang elektronik) tinggal minta isi ke bos ketahuan ada struknya," kata Muri.