Mesin PCR dari Swiss Segera Dipakai di RI, Bisa Uji 300.000 Spesimen per Bulan

8 April 2020 11:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia terus memperkuat penanganan dalam menghadapi pandemi corona yang masih belum berakhir hingga saat ini. Teranyar sejumlah alat tes PCR pabrikan Roche, Swiss, didatangkan Indonesia dalam mempercepat upaya pemutusan penularan.
ADVERTISEMENT
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menyebut, alat PCR yang baru didatangkan itu dapat melakukan pengetesan corona lebih cepat.
"Maka dengan alat ini kalau sudah terinstal semua, maka alat tersebut akan bisa satu harinya mencapai 9 ribu sampai 10 ribu, setiap hari kita bisa mengetahui hasil tes. Jadi hasil tes ini di samping dari sejumlah spesimen bisa mencapai 8 ribu sampai 10 ribu, juga kecepatan alat tesnya untuk mengetahui positif atau tidak juga sangat tinggi," ujar Arya dalam keterangan pers di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Rabu (8/4).
Dengan kecepatan alat itu dalam mengetahui hasil tes seseorang, Arya optimistis bahwa hanya dalam waktu satu bulan pemerintah dapat melakukan pemeriksaan terhadap hampir 300 ribu spesimen. Hal itu nantinya berdampak baik pula pada cepat proses penanganan bagi mereka yang membutuhkan perawatan khusus.
ADVERTISEMENT
"Maka kita akan bisa dalam sebulan kita akan mencapai hampir 300 ribu, 300 ribu orang yang sudah dites sehingga ini bisa mengejar, mengejar orang yang bisa dites dengan alat PCR kepastian bahwa orang tersebut terkena corona atau tidak," ucap Arya.
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
Sebagai langkah awal, kata Arya, pemerintah sudah mulai menguji coba alat itu untuk ditempatkan pada satu lab di salah satu rumah sakit di Jakarta.
"Alat ini sudah hadir Indonesia dan sudah kita set-up, bisa dilihat, bahwa ini sudah mulai diinstal di salah satu rumah sakit di Jakarta," tandasnya.
Nantinya setelah dirasa berhasil, semua alat PCR yang telah dipesan itu akan didistribusikan ke seluruh rumah sakit rujukan yang ada di Jakarta. Hal itu dilakukan mengingat hingga saat ini Jakarta masih menjadi daerah yang terdampak COVID-19 paling parah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah alat yang akan kita sebar secepatnya untuk yang di Jakarta, mudah-mudahan minggu depan sudah bisa diinstal. Karena ini memang membutuhkan secara teknikal, membutuhkan sebuah proses pembangunan yang cukup harus terjaga ya, harus terjaga karena jangan sampai nanti virus itu malah bisa menyebar ke mana-mana," kata Arya.
Sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo memberitahukan kepada kita semua, melalui akun twitternya bahwa mesin PCR telah sampai di Tanah Air.
"Sudah datang alat Lab Test PCR-Roche Swiss dengan kapasitas 10.000 test PCR/hari, 1 alat pcr untuk 500 test/day, dan didistribusikan ke 12 Propinsi #BersatuMelawanCovid19 @BNPB_Indonesia @KemenkesRI @KemenBUMN," kata Agus Wibowo di akun twitternya @aw3126, Selasa (7/4).
ADVERTISEMENT
Dalam situsnya, Roche menyatakan sebagai pelopor global dalam bidang farmasi dan diagnostik dan sebagai perusahaan biotek terbesar di dunia, dengan obat-obatan yang benar-benar berbeda dalam onkologi, imunologi, penyakit menular, oftalmologi dan penyakit pada sistem saraf pusat.
Roche berdiri tahun 1896 dan berpusat di Basel, Swiss. Grup Roche aktif di lebih dari 100 negara dan pada 2019 tercatat mempekerjakan sekitar 98.000 orang di seluruh dunia.