Meski Akui Tembak Jatuh Pesawat Ukraina, Iran Tetap Salahkan AS

11 Januari 2020 13:53 WIB
Potongan pesawat Ukraine International Airlines yang jatuh di dekat Bandara Imam Khomeini di Teheran. Foto: AFP/ISNA/ROHHOLLAH VADATI
zoom-in-whitePerbesar
Potongan pesawat Ukraine International Airlines yang jatuh di dekat Bandara Imam Khomeini di Teheran. Foto: AFP/ISNA/ROHHOLLAH VADATI
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, menyampaikan permohonan maaf atas jatuhnya pesawat Ukriane International Airlines.
ADVERTISEMENT
Pesawat tersebut jatuh karena terkena rudal Iran. Sebanyak 176 penumpang yang berada di dalam pesawat seluruhnya tewas.
Lewat akun twitternya, Zarif memohon maaf serta menyampaikan penyesalan serta belasungkawa mendalam atas kejadian tersebut. Zarif menyebut penembakan itu akibat human error.
Namun, meski Zarif mengakui soal penembakan itu, ia tetap menyalahkan pemerintah AS.
Potongan pesawat Ukraine International Airlines yang jatuh di dekat Bandara Imam Khomeini di Teheran. Foto: AFP/ISNA/ROHHOLLAH VADATI
"Hari sedih, human error di waktu krisis yang disebabkan tindakan Amerika Serikat membawa pada bencana," kata Zarif, seperti dikutip dari Reuters.
Pemerintah Iran juga telah berjanji akan menyeret pelaku penembakan ke meja hijau.
Ukraine International Airlines lepas landas dari Teheran menuju Kiev pada Rabu (8/1). Saat itu, Iran tengah melepaskan sejumlah rudal ke arah pangkalan militer AS di Irak.
Sejumlah petugas menyisir lokasi jatuhnya pesawat Ukraina International Airlines di Iran. Foto: Nazanin Tabatabaee / WANA / via REUTERS
Kanada sempat menuding pesawat jatuh karena tertembak rudal. Mayoritas penumpang pesawat adalah warga Kanada.
ADVERTISEMENT
Sebelum diakui, Iran menolak tudingan tersebut. Mereka menyatakan, pesawat jatuh karena masalah mesin.
Selama sepekan terakhir konflik Iran-AS semakin meruncing. Pertikaian bermula terbunuhnya jenderal Iran, Qassem Soleimani oleh serangan drone AS di Baghdad.
Kematian Soleimani dibalas Iran dengan menembakkan belasan rudal ke pangkalan militer AS di Irak.