Meski Anggaran Ditolak, Proyek ITF Sunter Dipastikan Tetap Jalan

2 Desember 2021 19:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Progress pembangunan ITF Sunter, Jakarta Utara. Foto: Dok. Jakpro
zoom-in-whitePerbesar
Progress pembangunan ITF Sunter, Jakarta Utara. Foto: Dok. Jakpro
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta saat ini sedang mencari pendanaan alternatif untuk membiayai proyek Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter. Proyek ini terbentur anggaran pembangunan ITF sebesar Rp 4 triliun dalam APBD 2022 telah ditolak oleh Badan Anggaran (Banggar).
ADVERTISEMENT
“Itu lagi dikaji dulu (dana alternatif), (pinjaman dari swasta) itu salah satu opsi, tapi belum diputusin,” kata Plt Kepala Badan Pembinaan BUMD DKI Jakarta, Riyadi, di Balai Kota Jakarta Kamis, (2/12).
Menurut Riyadi, pembangunan ITF ini penting dilakukan untuk mengatasi ketergantungan pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang di Kota Bekasi.
“Tetap lanjut, karena itu penting,” tegas Riyadi.
Sebelumnya, dana untuk pembangunan ITF Sunter sudah dianggarkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2017-2022. Namun, usulan pinjaman ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) senilai Rp 4,062 ditolak oleh Banggar DPRD DKI karena dinilai bunga pinjamannya terlalu besar.
“Ditolak sama Banggar, setelah dihitung harus 6 tahun cicil pakai APBD. Akhirnya SMI-lah kan ada sebetulnya ada uang kita juga dari dana bagi hasil kan pembayaran dari situ enggak masalah,” ujar Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta, Syarif, Selasa (23/11).
ADVERTISEMENT
Pembangunan ITF yang salah satunya dibangun di Sunter ini merupakan salah satu strategi Pemprov DKI dalam rangka membangun sistem pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Nantinya, ITF Sunter mampu mengolah sampah sebesar 2.200 ton per hari, dan dapat mengolah sampah menjadi energi listrik sebesar 35 MWh.