Meski Gaza Berkecamuk, AS Masih Ingin Normalisasi Israel-Arab Saudi Dilanjutkan

7 Desember 2023 17:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Utusan Khusus AS Amos Hochstein bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati di Beirut, Lebanon, Kamis (7/11/2023). Foto: Mohamed Azakir/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Utusan Khusus AS Amos Hochstein bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati di Beirut, Lebanon, Kamis (7/11/2023). Foto: Mohamed Azakir/Reuters
ADVERTISEMENT
Utusan Khusus untuk Urusan Energi dari Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Amos Hochstein, mengatakan upaya normalisasi antara Israel dan Arab Saudi masih menjadi tujuan utamanya.
ADVERTISEMENT
Menurut Hochstein, harapan keberlangsungan normalisasi hubungan itu tidak harus pupus meski saat ini pertempuran bergejolak di Jalur Gaza antara Israel dan Hamas.
Dikutip dari Reuters, hal itu diungkapkan Hochstein di sela-sela acara industri internasional di Uni Emirat Arab (UEA), Kamis (7/12).
"Saya pikir tidak semua jalan adalah jalan yang lurus dan terkadang jalan itu menuju ke arah yang berbeda terlebih dahulu. Namun tujuannya tetap sama," ujarnya.
"Dan kami tetap berkomitmen pada tujuan integrasi regional tersebut, dan ini bukan hanya tentang Arab Saudi dan Israel — ini harus lebih luas dari itu," tambah Hochstein.
Dia menekankan, bagaimanapun juga proses normalisasi hubungan Israel dan Arab Saudi dapat berkontribusi menciptakan perdamaian di Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak berpikir kita akan mengubah arah, saya tidak berpikir konflik ini akan melakukan hal itu. Faktanya, konflik ini seharusnya menjadi pengingat bahwa jika kita tidak menuju integrasi regional, perdamaian dan keamanan — inilah alternatifnya," jelas Hochstein.
Pangeran MBS melaksanakan salat di Masjid Nabawi dan ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW pada bulan Ramadhan 2023. Foto: Twitter/@wmngovsa
Hingga berita ini dirilis, baik pihak Palestina maupun Israel belum berkomentar mengenai pernyataan Hochstein.
Adapun sejak dua bulan lalu — ketika pertempuran Israel dan Hamas pecah, Arab Saudi telah mengesampingkan segala rencana berkaitan normalisasi hubungan dengan Israel yang didukung AS.
Sebelum itu, para pemimpin Israel dan Arab Saudi kompak menjalin hubungan yang lebih lengket. Pada Oktober lalu, Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), ketika diwawancarai media Fox News mengatakan, hubungannya dengan Israel kian dekat.
ADVERTISEMENT
"Setiap harinya kami makin dekat," kata MBS pada Rabu (20/9), seperti dikutip dari Associated Press.
Terlepas dari itu semua, MBS kala itu menegaskan bahwa kesepakatan soal normalisasi hubungan harus berbanding lurus dengan kemajuan pembentukan negara Palestina bebas dari pendudukan Israel.
"Bagi kami, isu Palestina sangat penting. Kami ingin menyelesaikan bagian itu," tegas MBS.
Arab Saudi menginginkan Palestina merdeka dengan ibu kota Yerusalem dengan luas wilayah sesuai peta 1967.