Meski Pandemi Corona, Partisipasi Pemilih di Pilwalkot Semarang Justru Naik

17 Desember 2020 0:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat Pleno Rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat Kota Semarang. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Rapat Pleno Rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat Kota Semarang. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Tingkat partisipasi warga Semarang di Pilkada 2020 naik dengan angka partisipasi mencapai 68,62 persen meski dilaksanakan di tengah pandemi corona. Angka itu menjadi yang tertinggi selama gelaran Pilwalkot Semarang.
ADVERTISEMENT
Ketua KPU Kota Semarang Henri Casandra Gultom mengatakan, partisipasi Pilkada tahun ini naik 3 persen dari jumlah pemilih pada pilkada lima tahun lalu yang hanya 65 persen.
"Ini adalah partisipasi tertinggi pada sejarah Pilwakot Semarang," ujar Henri, usai rapat pleno perhitungan suara di Hotel Patrajasa, Rabu (16/12).
Sementara 368.544 orang atau 31,38 persen dari total 1.174.068 daftar pemilih tetap (DPT) tak berpartisipasi dalam Pilkada tahun ini, alias golput.
Ketua KPU Kota Semarang, Henri Casandra Gultom. Foto: Dok. Istimewa
Dia menjelaskan, ada beberapa hal yang menjadi penyebab pemilih tidak menggunakan hak pilihnya. Misalnya karena pindah alamat, sedang berada di luar kota, atau sedang bekerja di luar kota.
"Kalau pandemi saya tidak itu melihat sebagai pengaruh yang luar biasa karena partisipasinya naik ya," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Dalam rapat pleno ini, pasangan Hendrar Prihadi dan Hevearita Gunaryanti Rahayu dipastikan memenangi Pilwakot Semarang dengan perolehan 716.693 suara. Sementara lawannya, yakni kotak kosong, hanya meraup 66.071 suara.
"Jadi dinyatakan bahwa pasangan calon (Hendi-Ita) mendapatkan suara  91.56 persen dan kolom kosong mendapatkan suara 8.44 persen," kata dia.