Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Meutya: Anak Disabilitas Sering Jadi Korban, 56% Alami Perundungan di Internet
3 Februari 2025 15:05 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Anak penyandang disabilitas rentan menjadi korban perundungan di internet. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkapkan 56 persen anak-anak penyandang disabilitas yang mengalami perundungan akibat keterbatasan fisik yang mereka alami.
ADVERTISEMENT
"Lagi-lagi anak-anak dengan disabilitas lebih sering menjadi korban, dengan 56 persen dari mereka mengalami perundungan karena kondisi fisik atau pun disabilitas mereka," tutur Meutya dalam Sidang Terbuka Dies Natalis ke-75 Tahun Universitas Indonesia, Depok, Senin (3/2).
Meutya mengatakan, biasanya perundungan tersebut bermula dari ejekan, yang kemudian berdampak pada psikologis anak dan mengakibatkan rasa percaya diri mereka rusak. Bahkan beberapa di antara mengarah ke depresi hingga bunuh diri.
"Mulai dari ejekan yang biasa, tetapi berdampak pada psikologis mereka, merusakkan kepercayaan diri, dan bahkan mendorong mereka ke arah depresi, dan ada kasus ke arah bunuh diri," ungkap Politikus Golkar tersebut.
Selain perundungan digital, anak-anak juga lebih rentan menjadi korban atau predator digital. Hanya dengan salah mengklik sebuah konten, mereka bisa menjadi korban eksploitasi ruang siber.
ADVERTISEMENT
"Hanya dengan satu klik yang salah, anak bisa terpapar konten yang tidak pantas. Hanya dengan mengirimkan satu pesan yang salah, anak bisa menjadi korban dan predator digital. Dan hanya dengan satu kepercayaan yang salah, anak bisa menjadi korban eksploitasi di ruang siber," imbuh Meutya.