news-card-video
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Meutya Hafid Minta Driver GoJek Sosialisasi ke Masyarakat Bahaya Judi Online

10 Maret 2025 19:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkomdigi Meutya Hafid bersama jajaran direksi GoTo dalam acara Kopdar bersama Mitra Driver Gojek x Judi Pasti Rugi di Kantor Gojek Jalan Kemang Timur, Jakarta, Senin (10/3/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menkomdigi Meutya Hafid bersama jajaran direksi GoTo dalam acara Kopdar bersama Mitra Driver Gojek x Judi Pasti Rugi di Kantor Gojek Jalan Kemang Timur, Jakarta, Senin (10/3/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid meminta para driver GoJek untuk mensosialisasikan bahaya judi online atau judol.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan Meutya saat menghadiri acara Kopdar bersama Mitra Driver GoJek x Judi Pasti Rugi yang digelar di Kantor GoJek, Jalan Kemang Timur, Jakarta.
“Saya datang ke sini itu mau minta bantuan. Karena saya yakin teman-teman pemudi GoJek online ini yang juga paling banyak ketemu dengan masyarakat,” kata Meutya, Senin (10/3).
Meutya menyebutkan, Dirjennya, Alexander Sabar selalu melakukan take down terhadap penyebaran judol. Namun, menurutnya take down saja tidak cukup.
“Kalau yang minatnya masih tinggi, para penjahatnya, mafia-mafianya akan terus cari cara. Jadi yang juga sama pentingnya adalah edukasi,” ungkapnya.
CEO GoTo Patrick Walujo pada acara gerakan bersama Judi Pasti Rugi yang diinisiasikan GoPay di Kantor Gojek Kemang Timur, Jakarta, Senin (10/3/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Meutya mengatakan perlu tindakan yang langsung menyentuh masyarakat, salah satunya adalah melalui driver GoJek. Ia menyebut, cara edukasi itu tidak hanya lewat bantuan teknologi tapi juga pendekatan yang nonteknologi.
ADVERTISEMENT
“Jadi antaranya kami dan pemerintah ingin minta tolong juga kepada teman-teman,” tuturnya.
“Jadi kalau bapak-ibu semuanya sudah mendukung, insyaallah bisa lebih,” imbuhnya.
Senada dengan Meutya, CEO GoTo, Patrick Walujo juga memandang prihatin atas maraknya judol. Sebagai pelopor ojek online di Indonesia ia memiliki visi yang sama untuk memberantas judol.
“Kami sebagai salah satu pemain platform digital yang merupakan karya anak bangsa dan selalu membantu Indonesia, hari ini juga menyatakan perang terhadap judi online,” ungkap Patrick di lokasi yang sama.
Patrick meminta para drivernya itu agar melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya kepada para pengguna GoJek.
“Tolong sosialisasi kan bahaya judol kepada teman-teman lain dan juga kepada customer,” ucap Patrick.