Meutya Hafid Minta Pemudik Hati-Hati dengan SMS Penipuan Fake BTS

26 Maret 2025 14:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkomdigi Meutya Hafid meninjau posko arus mudik di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (26/3/2025). Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menkomdigi Meutya Hafid meninjau posko arus mudik di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (26/3/2025). Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengimbau seluruh masyarakat dan bank untuk berhati-hati dengan kasus penipuan fake BTS (Base Transceiver Station). Modusnya melalui teknologi enkripsi SMS jelang mudik Lebaran.
ADVERTISEMENT
Selama mudik Lebaran, Kemkomdigi bersama Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) juga terus melakukan pemantauan terkait penipuan bermetode fake BTS.
Meutya mengatakan, kementerian telah menurunkan 30 unit mobil yang bertugas memantau keamanan sinyal dan frekuensi.
“Kami menganjurkan kepada masyarakat dan meminta masyarakat untuk terus berhati-hati. kami juga mengimbau perbankan juga begitu segera melaporkan kalau memang melihat ada penipuan mengatasnamakan banknya,” tutur Meutya Hafid di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (26/3).
“Namun, demikian sekali lagi meskipun libur Lebaran, dari pihak kami yaitu Dirjen Infrastruktur Digital dan juga Bareskrim, dan juga BSSN, terus melakukan pemantauan-pemantauan di lapangan,” sambungnya.
Meutya mengatakan, dalam operasi sweeping bersama kepolisian, ditemukan dua unit mobil yang sedang mengoperasikan fake BTS di sekitar area SCBD Jakarta Selatan. Dari kejadian tersebut, ditetapkan dua tersangka yang merupakan warga negara China.
ADVERTISEMENT
Dirjen Infrastruktur Digital Wayan Toni Supriyanto dalam konferensi pers kasus fake BTS di Kantor Kemkomdigi, Jakarta, Selasa (25/3/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Ada kemungkinan terjadinya penambahan jumlah tersangka, sehingga Meutya mengimbau kepada operator seluler untuk bekerja sama dalam operasi ini.
“Kemarin saja dalam operasi sweeping bersama APH (Aparat Penegak Hukum) yaitu kepolisian kita kan sudah mendapatkan dua mobil yang beroperasi, jadi efek BTS ini akan meningkat mendekati lebaran-lebaran, penipuan-penipuan seperti ini,” jelas Meutya.
“Dan kemarin sudah ada dua yang tertangkap dengan peralatan yang cukup besar di dalam dan ini nampaknya, nanti mungkin pihak kepolisian yang lebih tahu ada sindikasi, jadi artinya tidak hanya cuma dua akan bertambah. Ini masih dalam pengembangan, artinya ancaman-ancaman ini cukup serius dan ini tentu perlu kerja sama lagi-lagi Kemkomdigi juga para operator seluler,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan Bareskrim Polri telah menangkap 2 pelaku penipuan dengan modus fake bts yang merupakan warga negara asal Cina, pada tanggal 18 dan 20 Maret 2025.
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 18 Maret 2025, pelaku penangkapan terhadap tersangka warga negara China dengan inisial XJ. Dia ditangkap saat sedang mengemudikan kendaraan mobil Toyota Avanza Veloz warna hitam, nomor polisi B 2146 UYT yang dilengkapi dengan perangkat elektronik fake BTS di sekitar area SCBD Jakarta Selatan.
Dari laporan polisi, aksi mereka ini telah menyebabkan kerugian terhadap korban sebesar Rp 473.767.388. Korbannya sejauh ini ada sebanyak 12 orang.
Keduanya telah ditahan dan kepolisian masih terus menyelidiki perkara ini lebih jauh untuk menyelesaikannya sampai ke otak operasinya.