Meutya Hafid: Pilih Menkominfo atau Ketua Komisi I DPR?

1 Oktober 2024 11:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota DPR dari Fraksi Golkar Meutya Hafid dalam workshop "Golkar dan Kemajuan Indonesia, Rabu (20/11/2019). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPR dari Fraksi Golkar Meutya Hafid dalam workshop "Golkar dan Kemajuan Indonesia, Rabu (20/11/2019). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Anggota DPR Fraksi Golkar, Meutya Hafid, jadi salah satu nama yang santer digadang jadi menteri kabinet Prabowo-Gibran. Meutya bahkan disebut akan mengisi kursi Menkominfo.
ADVERTISEMENT
Hari ini, Meutya masih menjalani pelantikan sebagai anggota DPR terpilih. Soal posisinya ke depan, dia belum mau berkomentar banyak.
“Saya juga belum denger,” kata Meutya di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (1/10).
“Enggak, enggak ada tawaran [jadi menteri],” lanjut eks jurnalis MetroTV yang pernah disandera di Irak pada 2005 ini.
Menteri Pertahanan yang juga Presiden terpilih Prabowo Subianto tiba untuk mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/9/2024). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Posisi Menkominfo sudah tak asing bagi Meutya. Selama 5 tahun ini, dia menjadi Ketua Komisi I DPR yang bermitra salah satunya dengan Kementerian Kominfo.
“Saya sudah terbiasa dalam 15 tahun terakhir ini memang di Kominfo, di (isu) luar negeri, di pertahanan, gitu. Di situ saya merasa expertise saya di situ,” ujar politikus berusia 46 tahun ini.
Kendati begitu, Meutya menyerahkan kepada Fraksi Golkar untuk penugasan dirinya apakah akan tetap di Komisi I atau mendapat tugas baru. Ia juga meminta agar tidak berandai-andai untuk posisi menteri karena hal itu sepenuhnya menjadi hak prerogatif presiden.
ADVERTISEMENT
“Belum ada (tawaran) kan saya enggak terlibat dalam pembahasan menteri. Jadi ya itu prerogatif presiden. Apa, jangan diduga-duga. Kita tunggu aja nanti ya,” tutup Meutya.
Infografik kandidat menteri Prabowo-Gibran per 24 September 2024. Foto: Karina Nur Shabrina/kumparan