Meutya Hafid Tutup BDF, Dorong Kesetaraan Perempuan

6 Desember 2019 17:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Meutya Hafid saat menutup BDF di Nusa Dua, Bali, Jumat (6/12). Foto: Dok. Kemlu RI
zoom-in-whitePerbesar
Meutya Hafid saat menutup BDF di Nusa Dua, Bali, Jumat (6/12). Foto: Dok. Kemlu RI
ADVERTISEMENT
Bali Democracy Forum (BDF) ke-12 secara resmi ditutup pada Jumat (6/12). Penutupan forum internasional itu dilakukan oleh Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid.
ADVERTISEMENT
Dalam pidato penutupannya, Meutya mendorong kesetaraan hak politik serta persamaan derajat bagi perempuan.
Menurut Meutya, perempuan baru bisa mendapatkan haknya untuk diperlakukan setara apabila sebuah negara memiliki pandangan bahwa demokrasi itu perlu melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
“Pengakuan atas prinsip kesetaraan hak-hak politik dan persamaan derajat antara perempuan dan laki-laki berawal dari keyakinan bahwa negara demokrasi perlu memfasilitasi seluruh suara masyarakat dari berbagai kalangan,” kata Meutya Hafid di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Jumat (6/12).
Meutya Hafid saat menutup BDF di Nusa Dua, Bali, Jumat (6/12). Foto: Dok. Kemlu RI
Meutya menilai perempuan memainkan peran penting dalam demokrasi. Partisipasi perempuan, kata Meutya, berkorelasi dengan ketahanan demokrasi suatu negara.
“Salah satu upaya untuk meningkatkan ketahanan demokratis suatu negara adalah meningkatkan keterlibatan perempuan dalam proses demokratisasi menuju demokrasi inklusif. Untuk itu, perspektif perempuan adalah persyaratan penting," kata Meutya.
ADVERTISEMENT
Meutya berharap para peserta BDF ke-12 bisa mengambil pelajaran dan menerapkan ide-ide baru soal demokrasi yang dihasilkan dalam forum internasional ini, khususnya soal keterlibatan perempuan.
Saya dengan tulus berharap bahwa semua peserta dapat mengambil manfaat dari forum ini dengan banyak pengalaman, pembelajaran, dan ide-ide baru untuk berkontribusi pada cita-cita demokrasi masing-masing negara,” tutup Meutya.
Gelaran BDF ke-12 dilaksanakan di Nusa Dua, Bali sejak 5-6 Desember 2019. Acara tersebut dibuka langsung oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
BDF ke-12 Tahun 2019 mengangkat tema ‘Democracy and Inclusivity’ dan memberi perhatian khusus terhadap partisipasi perempuan.
Pertemuan ini dihadiri oleh 90 perwakilan negara dan 7 organisasi internasional. Pejabat negara yang hadir dan ikut serta menjadi peserta BDF terdiri dari tujuh orang Menteri Luar Negeri, di antaranya Menlu Australia Marise Payne dan Menlu Timor Leste Dionisio Soares.
ADVERTISEMENT