news-card-video
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Meutya Hafid Ungkap Arahan Prabowo: Berantas Judol hingga Blokir Konten Negatif

5 November 2024 18:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid di DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (5/11/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid di DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (5/11/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkapkan arahan dari Presiden Prabowo Subianto untuk memberantas judi online.
ADVERTISEMENT
Meutya menyebut, Prabowo menaruh perhatian serius terhadap marak judi online dan konten negatif di media sosial.
“Saat ini menjadi fokus pemerintah khususnya fokus dari Presiden Prabowo Subianto atau tepatnya arahan dari Presiden Prabowo Subianto adalah judi online antara lain dengan pemblokiran konten negatif,” kata Meutya dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR di Gedung DPR, Senayan, Selasa (5/11).
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid bersama Presiden Prabowo Subianto. Foto: Dok. Istimewa
Meutya mengungkapkan, Komdigi telah membentuk tim kerja judi online bersama penyelenggara sistem elektronik (PSE) serta kegiatan literasi dan edukasi.
Meutya mengatakan, pemblokiran tersebut tidak cukup. Kata dia perlu dilakukan audit sistem hingga SDM. Meski begitu, audit belum bisa dilakukan karena sedang dilakukan penyidikan oleh Kepolisian buntut dari ditahannya 11 pegawai termasuk staf ahli di lingkungan Komdigi.
ADVERTISEMENT
“Jadi artinya kita melihat dulu permasalahannya apa namun kami belum dapat melakukan pembaharuan-pembaharuan khususnya yang terkait sistem teknologi karena yang saat ini masih ada kemungkinan dilakukan atau menjadi objek dari pengembangan penyidikan,” tuturnya.
Kantor Komunikasi dan Digital (Komdigi) saat digeledah polisi pada Jumat (1/11). Foto: Dok. Istimewa
Eks Ketua Komisi I DPR itu menyebut, Komdigi terbuka untuk membantu kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut meski ia menyebut itu sebagai pil pahit dalam awal jabatannya.
“Bahwa ini pil pahit jadi di dalam itu juga suasananya mencekam pasti, pak, karena kemarin juga bahwa kepolisian itu datang jumlahnya cukup banyak 40 sampai 50 orang,” ujarnya.
“Kami telah membuat surat instruksi ke dalam kepada seluruh pegawai dari Kemkomdigi untuk memberikan dukungannya kepada aparat hukum dalam hal untuk mencapai keterang-benderangan proses penyidikan,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT