Mewaspadai Maraknya Begal Sepeda di Tengah Pandemi

28 Oktober 2020 8:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi jalur sepeda. Foto: Paxabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jalur sepeda. Foto: Paxabay
ADVERTISEMENT
Begal sepeda kini tengah marak di tengah pandemi corona. Sepanjang Juni hingga Oktober 2020, setidaknya ada tujuh kasus begal yang menyasar pesepeda di ibu kota pada dini hari dan pagi hari.
ADVERTISEMENT
Di antaranya terjadi pada 16 Juni 2020 pukul 23.30 WIB. Saat itu, korban bernama Adam Surya Wijaya diserang kawanan begal saat sedang dalam perjalanan pulang mengendarai sepeda onthel ke rumahnya di kawasan Panglima Polim.
Sejumlah warga mengisi hari libur dengan olahraga bersepeda di Jalan Ahmad Yani, Bekasi, Jawa Barat. Foto: Suwandy/ANTARA FOTO
Adam mengalami luka sabetan di bagian perut dan ponsel miliknya dirampas. Polisi sudah membekuk pelaku.
Kasus kedua menimpa artis sinetron, Anjasmara, saat bersepeda di Jalan Sudirman pada Senin pagi. Saat berada di dekat kampus Unika Atma Jaya, ia dipepet oleh pemotor. Pelaku berusaha mengambil ponselnya.
Anjasmara sempat terjatuh dari sepeda karena berusaha melawan pelaku. Ia berhasil mengagalkan pelaku, meski bahunya harus mengalami cedera akibat tindakannya itu.
Anjasmara. Foto: Yurika Kencana/kumparan
Kasus ketiga menimpa Kolonel Marinir Pangestu Widiatmoko. Ia menjadi korban saat bersepeda di Jalan Medan Merdeka Barat, Senin pagi. Padahal, kawasan Medan Merdeka Barat merupakan kawasan ring-1 yang pasti dijaga ketat aparat keamanan.
ADVERTISEMENT
Saat itu, sekitar pukul 06.45 WIB Pangestu tengah mengendarai sepeda di kawasan Medan Merdeka Barat. Seperti biasa, ia tengah dalam perjalanan menuju Mako Marinir di Kwitang, Jakarta Pusat.
Di depan gedung Kemhan, ia dipepet oleh pelaku yang mengendarai sepeda motor. Pelaku berupaya mengambil tas yang dibawa oleh Pangestu.
Ilustrasi jalur sepeda. Foto: Shutter Stock
Usul Tambah CCTV dan Patroli Daerah Rawan hingga Bangun Pos Pengaduan
Anggota DPRD DKI Fraksi PKS sekaligus Ketua Komisi B, Abdul Aziz, meminta Pemprov DKI menambah CCTV di daerah-daerah rawan. Sehingga, kawasan rawan bisa terus dimonitor dan keamanan para pesepeda terjamin.
"Saya kira itu wewenang kepolisian (untuk menindak begal), (sementara) Pemda DKI bisa membantu dengan menambah jumlah CCTV di daerah rawan. Agar bisa terdeteksi pelakunya," ujar Aziz kepada kumparan, Selasa (27/10).
Masyarakat menggunakan jalur sepeda di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Minggu (19/7). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
Selain itu, Aziz meminta agar patroli di jalur-jalur sepeda juga bisa ditingkatkan. Menurutnya, patroli ini bisa dibuat gabungan antara petugas Dishub DKI dan kepolisian.
ADVERTISEMENT
Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani, juga meminta Pemprov DKI membangun titik-titik pos polisi di jalur sepeda. Selain itu, Rani mengimbau aparat-aparat keamanan melakukan patroli secara berkala.
"Ya, sebaiknya dorongan penggunaan sepeda harus diimbangi juga dengan aspek keamanannya," kata Rani.
"Dibangunnya beberapa titik pos polisi biar memudahkan pengaduan bila terjadi sesuatu. Ditambah patroli berkala sepertinya akan cukup mengakomodir sektor keamanan," tuturnya.
Tak hanya itu, kata Rani, penindakan terhadap pelaku pembegalan juga harus lebih tegas. "Mencari solusi tindak kriminal pembegalannya juga harus dipikirkan," tutup Rani.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Rabu (2/9). Foto: Humas PMJ
Polda Metro Jaya Bentuk Tim Khusus Buru Begal
"Polda Metro Jaya sudah membentuk tim di bawah pimpinan Dirkrimum Polda Metro, untuk lakukan penyelidikan pengungkapan pada begal-begal yang sudah ada," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus.
ADVERTISEMENT
Selain mengawal kasus, Polda Metro mulai memetakan kawasan-kawasan rawan begal sepeda. Di antaranya di Sudirman, Thamrin, Monas, dan jalan utama lainnya.
Mereka juga menyiagakan aparat tak berseragam untuk memantau kondisi di kawasan rawan begal sepeda tersebut.
"Kita lakukan penjagaan baik pakaian preman dan berseragam," kata Yusri.
Seorang pesepeda melintasi jalur sepeda di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Minggu (19/7). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
Tips Pesepeda Agar Tak Jadi Sasaran Begal
Selain meningkatkan keamanan, polisi meminta pesepeda untuk waspada. Salah satunya bijak menggunakan ponsel.
"Kita harapkan pengguna sepeda jangan memancing para pelaku ini, contoh sambil sepedaan selfie-selfie pake hape, bawa barang, kalo bisa cari yang aman," kata Yusri.
Yusri juga menyarankan pesepeda pandai memilih waktu untuk berkegiatan. Menurutnya, waktu malam hari atau subuh saat kondisi jalanan masih sepi kurang aman.
ADVERTISEMENT
"Upayakan sepeda jangan di malam hari atau subuh, kalau mau sepedaan yah saat lagi ada kegiatan ramai-ramai, kami imbau jangan sendiri, kalau ramai-ramai enggak akan berani. Jangan perlihatkan bawa HP, pakai tas," pesan Yusri.