Microsoft Down Juga Berdampak di Changi: Penumpang Menumpuk hingga Frustrasi

20 Juli 2024 3:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penumpang Scoot menunggu untuk check-in secara manual di Terminal 1 Bandara Changi, Singapura, Jumat (19/7/2024). Foto: Caroline Chia/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Penumpang Scoot menunggu untuk check-in secara manual di Terminal 1 Bandara Changi, Singapura, Jumat (19/7/2024). Foto: Caroline Chia/REUTERS
ADVERTISEMENT
Microsoft down juga berdampak pada sejumlah maskapai di Bandara Changi, Singapura. Sistem check in mandiri tidak berfungsi, semuanya harus dilakukan secara manual sehingga terjadi penumpukan penumpang.
ADVERTISEMENT
Laporan CNA mengatakan antrean panjang terlihat di Terminal 1 Keberangkatan. Pengumuman terkait masalah yang dialami juga terdengar dari pengeras suara bandara.
Duta layanan Bandara Changi terlihat membagikan makanan ringan dan air kemasan kepada penumpang yang mengantre di konter check in maskapai Scoot.
Selain Scoot, sistem check in maskapai AirAsia, Jetstar dan Cebu Pacific di Terminal 4 juga terganggu. Antrean penumpang juga terjadi di konter check in masing-masing maskapai. Bahkan sampai ada yang duduk di lantai karena lama menunggu antrean untuk check in.

Penumpang Kesal Ketinggalan Pesawat

Penumpang Scoot menunggu untuk check-in secara manual di Terminal 1 Bandara Changi, Singapura, Jumat (19/7/2024). Foto: Caroline Chia/REUTERS
Gangguan sistem IT ini membuat beberapa penumpang kesal. Keributan sempat terjadi antara penumpang dan staf maskapai di konter Scoot.
Salah satu penumpang terdengar berteriak, “Saya sudah menunggu dua jam”.
ADVERTISEMENT
Penumpang bernama Tan itu mengaku ketinggalan pesawat dampak dari adanya gangguan tesebut. Ia seharusnya berangkat dari Singapura ke Ipoh, Malaysia, pada pukul 15.25.
Tan tiba di Changi pukul 14.00 WIB. Setibanya di sana ia diminta untuk mengantre, namun belum sampai antreannya selesai pesawat Tan sudah berangkat.
“Mereka terus bilang tolong tunggu, tolong tunggu, lalu pesawatnya hilang. Mereka pergi tanpa kita, meninggalkan kita,” kata Tan dikutip dari CNA.
“Mereka memberi tahu kami bahwa penerbangan paling awal adalah besok dan akan menuju Kuala Lumpur, yang berarti kami harus berkendara ke Ipoh dari sana,” tambahnya.
Tan bilang staf maskapai selalu mengatakan itu bukan salah mereka. Maskapai juga mengaku sudah membantu sebisanya.
“Ini sangat membuat frustrasi. Ini benar-benar mimpi buruk,” tutur Tan.
ADVERTISEMENT