Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Milisi Irak Menyeberang ke Suriah, Bantu Pemerintah Basmi Pemberontak
3 Desember 2024 12:10 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ratusan milisi Irak pro-Iran menyeberang ke Suriah pada Senin (2/12). Mereka membantu militer Suriah melawan pemberontak yang merebut Aleppo pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Aleppo merupakan salah satu kota terbesar di Suriah yang direbut pemberontak di barat laut pada pekan lalu. Sedangkan informasi mengenai bantuan dari Irak untuk militer Suriah disampaikan seorang sumber keamanan kepada kantor berita Reuters.
Adapun Kemlu Iran tidak menampik mereka siap membantu Suriah dengan segala bantuan yang diinginkan demi merebut kembali Aleppo dan desa-desa lain.
Bersama dengan Rusia, Iran adalah sekutu utama Presiden Suriah Bashar Al-Assad. Orang nomor satu Suriah tersebut dimusuhi oleh Barat.
Seorang sumber keamanan di Irak mengungkap, pasukan tambahan yang dikirim ke Suriah berasal dari milisi Badr dan Nujabaa.
Sumber itu menambahkan, tujuan pertama dari pasukan tambahan Irak itu ialah mempertahankan tempat ibadah Syiah di Suriah.
Seorang sumber lain menjelaskan sekutu terbesar pasukan Suriah, Hizbullah, belum memutuskan apakah akan mengirim bantuan juga atau tidak. Peperangan dengan Israel yang belum usai jadi alasan Hizbullah di balik putusan itu.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pejabat senior militer Suriah mengungkap bala bantuan dari Irak kedatangan mereka dilakukan lewat kelompok kecil, demi menghindari serangan udara.
“Ini adalah bala bantuan baru yang dikirim untuk membantu rekan-rekan kita di garis depan di utara,” kata pejabat tersebut seperti dikutip dari Reuters.
Sebelum bantuan Irak hadir, Pemerintah Suriah sudah mendapat sokongan dari Rusia. Kremlin memastikan akan terus mendukung Assad dan menganalisis situasi Suriah.
Bahkan, laporan militer Rusia meluncurkan serangan udara agar posisi dan serangan pemberontak semakin terbatas.
Sejak 2015 Rusia membantu Suriah yang terjerumus dalam perang saudara. Beberapa laporan independen menyatakan, kehadiran Rusia memberikan keuntungan signifikan bagi Assad mempertahankan kekuasaan di Suriah.