Militer AS Evakuasi Warganya dari Perang Saudara di Sudan

23 April 2023 12:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga berkumpul dengan tentara yang setia kepada panglima militer Abdel Fattah al-Burhan, di kota Laut Merah Port Sudan pada 16 April 2023. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Warga berkumpul dengan tentara yang setia kepada panglima militer Abdel Fattah al-Burhan, di kota Laut Merah Port Sudan pada 16 April 2023. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Personel militer mulai mengevakuasi warga Amerika Serikat (AS) dari Sudan. Operasional Kedutaan AS di Khartoum turut ditangguhkan.
ADVERTISEMENT
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Presiden AS Joe Biden pada Sabtu (23/4). Keputusan diambil seiring berlanjutnya perang saudara di Sudan.
"Tragedi kekerasan di Sudan menyebabkan ratusan jiwa warga sipil melayang," kata Biden seperti dikutip dari Reuters.
Pesawat sipil di Bandara Internasional Khartoum, Sudan, terbakar buntut baku tembak pada Sabtu (15/4/2023). Foto: Dok. Istimewa
"Ini sama sekali tidak masuk akal dan ini harus dihentikan," sambung dia.
Menlu AS Antony Blinken menambahkan, seluruh warga AS dan sanak keluarga berhasil dibawa keluar dari Sudan. Ia memastikan AS masih akan melanjutkan evakuasi warga yang ingin keluar secara mandiri.
AS mengerahkan enam pesawat untuk mengevakuasi warganya. Mereka berkoordinasi dengan salah satu kelompok yang bertikai Rapid Support Forces (RSF).
Di samping warga AS, beberapa warga asing lainnya juga dibawa keluar dari Sudan. Media Jepang TBS menyebut, staf PBB termasuk dari negaranya akan dibawa keluar dari Sudan pada Minggu (23/4) pagi.
ADVERTISEMENT
Menlu Retno Marsudi pada Kamis (20/4) memastikan, persiapan evakuasi WNI tengah dimatangkan. Evakuasi akan dilakukan pada waktu tepat.
"Persiapan evakuasi dimatangkan sambil menunggu saat tepat untuk lakukan evakuasi dengan mempertimbangkan keselamatan WNI," ucap Retno Kamis lalu.
Perang saudara di Sudan melibatkan militer melawan kelompok paramiliter pecah pada Sabtu (15/4). Sampai sekarang sudah lebih dari 400 orang kehilangan nyawa akibat perang.