Militer Brasil Bantah Terlibat dalam Kerusuhan Suporter Bolsonaro

21 Januari 2023 13:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi terlibat bentrokan dengan para pendukung Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang demo di Brasilia, Brasil, Senin (12/12/2022). Foto: Ueslei Marcelino/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Polisi terlibat bentrokan dengan para pendukung Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang demo di Brasilia, Brasil, Senin (12/12/2022). Foto: Ueslei Marcelino/Reuters
ADVERTISEMENT
Angkatan Bersenjata Brasil mengaku tidak terlibat secara langsung dalam kerusuhan yang dipimpin oleh para simpatisan eks presiden Jair Bolsonaro pada 8 Januari lalu.
ADVERTISEMENT
Faktor orang dalam disebut-sebut telah memberikan celah bagi para demonstran hingga bisa menyerbu berbagai gedung pemerintahan di ibu kota Brasilia kala itu.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Pertahanan Brasil, Jose Mucio, pada Jumat (20/1) usai menghadiri pertemuan dengan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva dan seluruh panglima angkatan bersenjata di negara itu.
Dikutip dari Al Jazeera, pertemuan tersebut merupakan yang pertama kalinya dihelat sejak kerusuhan di Brasilia pecah.
“Saya mengerti bahwa tidak ada keterlibatan langsung angkatan bersenjata, tetapi jika ada elemen yang berpartisipasi, mereka harus bertanggung jawab sebagai warga negara,” ujar Mucio kepada wartawan.
Mucio menambahkan, seluruh jajaran angkatan bersenjata Brasil — angkatan darat, udara, dan laut, memastikan bahwa serangan ke gedung-gedung pemerintah tidak akan terulang lagi lantaran mereka berjanji akan bertindak lebih antisipatif.
ADVERTISEMENT

Penyelidikan Sedang Berlangsung

Pernyataan Mucio muncul usai pemerintahan Lula meminta pertanggungjawaban dari seluruh pihak dari berbagai kalangan yang terlibat dalam kerusuhan besar-besaran tersebut.
Salah satu tokoh politik yang saat ini sedang dalam proses penyelidikan adalah Gubernur Brasilia, Ibaneis Rocha.
Rocha langsung dipecat dari jabatannya hanya beberapa jam setelah kerusuhan pecah lantaran dituding telah dengan sengaja membiarkan serangan itu terjadi.
Militer Brasil bersihkan kamp yang ditinggalkan pendukung Jair Bolsonaro, di luar Markas Besar Angkatan Darat di Brasilia, Brasil. Foto: Ricardo Moraes/REUTERS
Sebagai bagian dari prosedur penyelidikan, polisi kemudian menggerebek rumah dan kantor Rocha atas kegagalannya menghentikan para demonstran memasuki gedung-gedung pemerintahan.
Merespons tindakan itu, kuasa hukum Rocha, Cleber Lopes, mengeluarkan pernyataan yang membantah adanya keterlibatan serta meluruskan posisi tidak bersalahnya.
“Kami benar-benar tenang, tidak ada yang disembunyikan. Penggerebekan ini tidak perlu dan tidak ada gunanya,” kata Lopes.
ADVERTISEMENT
Selain rumah dan kantor Rocha, penggerebekan juga berlangsung di lima negara bagian Brasil yang berbeda. Aparat kepolisian mengeksekusi 24 surat perintah penggerebekan yang tersebar di penjuru negeri.
“Tujuannya adalah untuk mencari bukti-bukti untuk mendukung penyelidikan atas perilaku otoritas publik yang mungkin telah gagal dalam kewajiban mereka untuk mencegah tindakan kekerasan pada hari itu di Brasilia,” bunyi pernyataan dari kepolisian federal Brasilia.
Mantan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva setelah dibebaskan dari penjara, di Curitiba, Brasil, Jumat (8/11). Foto: AFP/CARL DE SOUZA
Selain Rocha, eks menteri kehakiman yang menjabat di bawah pemerintahan Bolsonaro, Anderson Torres, turut ditahan polisi.
Langkah itu diambil usai polisi menemukan sebuah dokumen di kediamannya yang berisi rancangan dekrit fundamental untuk membatalkan hasil pemilu pada Oktober lalu — di mana Lula berhasil menang tipis melawan Bolsonaro.
Belum dapat dikonfirmasi dari mana asal dan siapa penulis dokumen tersebut — Torres pun telah membantah melakukan kesalahan. Tetapi, jabatan Torres sebagai kepala keamanan Brasilia ketika kerusuhan terjadi langsung dicopot di hari yang sama.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Bolsonaro telah meninggalkan Brasilia dan melarikan diri ke Florida, Amerika Serikat, sebelum kerusuhan terjadi — hanya seminggu setelah Lula dilantik sebagai presiden. Dia juga sedang diselidiki oleh Mahkamah Agung Brasil atas kemungkinan terlibat dalam kerusuhan tersebut.
Secara keseluruhan, hampir 1.400 demonstran yang ditangkap masih berada dalam tahanan dan jaksa penuntut umum telah mendakwa sedikitnya 39 orang sejauh ini.
Sementara itu, Lula meyakini bahwa para pemberontak mampu menyusupi gedung pemerintahan vital berkat bantuan dari orang dalam.
Oleh karenanya, dia telah memecat setidaknya 50 orang tentara dari pasukan keamanannya dan memecat para pemangku kepentingan yang diam-diam mendukung Bolsonaro dan mendorong terjadinya kudeta di Brasil.