Militer Israel Akui Gagal Total Cegah Serangan Hamas pada 7 Oktober 2023

28 Februari 2025 11:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kendaraan yang ditinggalkan di arena Festival Musik Gurun Supernova pada 13 Oktober 2023. Foto: Jack Guez/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan yang ditinggalkan di arena Festival Musik Gurun Supernova pada 13 Oktober 2023. Foto: Jack Guez/AFP
ADVERTISEMENT
Militer Israel mengakui kegagalan total mencegah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu. Serangan itu memicu balas dendam tanpa pandang bulu Israel ke Gaza.
ADVERTISEMENT
Tindakan Israel ke wilayah kekuasaan Hamas itu menewaskan 48 ribu jiwa. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, mayoritas korban jiwa adalah warga sipil lansia, anak-anak, dan perempuan.
Kantor HAM PBB dalam pernyataan resmi menyatakan, tindakan Israel ke Gaza sejak Oktober 2023 memenuhi kriteria genosida.
Asap mengepul saat bangunan-bangunan yang hancur di Beit Hanoun di Jalur Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Israel selatan, Selasa (7/1/2025). Foto: Kai Pfaffenbach/REUTERS
Adapun serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 merupakan yang paling berdarah sepanjang sejarah Israel. Israel mengeklaim, serangan itu menewaskan 1.218 warga sipil dan ratusan lainnya disandera.
Pada Kamis (27/2/2025), Israel merilis hasil investigasi serangan 7 Oktober. Pemerintah Israel mengakui militer gagal total mencegah serangan mematikan sayap militer Hamas dkk itu.
Aksi tentara Hamas Palestina saat menggunakan paralayang memasuki wilayah Israel pada 7 Oktober 2023. Foto: Dok. Istimewa
“Begitu banyak warga sipil (Israel) tewas pada hari itu menimbulkan pertanyaan di kami dengan sangat keras, di mana IDF (militer Israel)?” ujar seorang pejabat militer Israel saat menyampaikan laporan tersebut, seperti dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
Pejabat militer Israel lainnya juga mengakui bahwa mereka terlalu percaya pada kemampuan pertahanan mereka. Saat bersamaan diakui pula bahwa militer Israel salah perhitungan soal kemampuan serangan Hamas.
Kepala staf militer baru Israel Herzi Halevi berbicara dalam upacara pengangkatan resminya di Yerusalem (16/1) Foto: Maya Alleruzzo / POOL / AFP
Menyusul keluarnya laporan itu, eks Panglima IDF Jenderal Herzi Halevi, yang saat serangan masih menjabat tugas itu, mengakui adanya kegagalan besar.
“Itu tanggung jawab saya,” kata Halevi yang mundur sejak Januari 2025.