Militer Israel Serang Jalur Gaza, Klaim Targetkan Hamas

23 September 2023 4:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjuk rasa Palestina bentrok dengan pasukan keamanan Israel di sepanjang perbatasan dengan Israel saat demonstrasi menandai penarikan Israel dari Gaza pada tahun 2005, sebelah timur Kota Gaza, Rabu (13/9/2023). Foto: Adel Hana/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjuk rasa Palestina bentrok dengan pasukan keamanan Israel di sepanjang perbatasan dengan Israel saat demonstrasi menandai penarikan Israel dari Gaza pada tahun 2005, sebelah timur Kota Gaza, Rabu (13/9/2023). Foto: Adel Hana/AP Photo
ADVERTISEMENT
Militer Israel kembali menyerang jalur Gaza, Palestina. Mereka mengeklaim menargetkan tiga sasaran lokasi Hamas di Gaza, pada Jumat (22/9).
ADVERTISEMENT
Serangan ini dilakukan setelah protes kembali terjadi di sepanjang perbatasan Israel-Palestina yang memicu sejumlah bentrokan. 28 warga Palestina terluka dalam bentrokan itu.
Dalam serangan hari Jumat, sebuah drone Israel menghantam dua posisi Hamas, sementara sebuah tank menyerang posisi ketiga, kata pihak militer Israel.
Militer menyebut terdapat tembakan balasan ke arah pasukan Israel, tetapi tidak menimbulkan korban jiwa.
Bentrokan di Perbatasan
Pengunjuk rasa Palestina bentrok dengan pasukan keamanan Israel di sepanjang perbatasan dengan Israel saat demonstrasi menandai penarikan Israel dari Gaza pada tahun 2005, sebelah timur Kota Gaza, Rabu (13/9/2023). Foto: Adel Hana/AP Photo
Bentrokan kerap terjadi berulang kali di perbatasan Palestina-Israel. Pada 13 September lalu misalnya, pengunjuk rasa dari Palestina melemparkan batu ke arah pasukan Israel. Dibalas dengan gas air mata dan peluru tajam ke arah warga Palestina.
Kemudian pada 15 September, Israel melancarkan serangan udara pertamanya di Gaza sejak awal Juli, menargetkan Hamas.
ADVERTISEMENT
Dengan peristiwa yang terjadi pada Jumat kemarin, menambah daftar korban bentrokan di wilayah perbatasan. Jumlah terbaru dari sisi Palestina, korban luka menjadi 88 orang, berdasarkan angka dari Kementerian Kesehatan.
Kemudian, seorang pengunjuk rasa tewas akibat tembakan Israel. Sementara lima orang tewas dalam ledakan yang menurut para saksi mungkin disebabkan oleh ledakan granat tangan.
Kekerasan di Gaza menyusul pengumuman Israel pada Minggu malam bahwa mereka akan menutup perbatasan Erez.
Ribuan pekerja Palestina dari Gaza dilarang memasuki Israel karena penutupan tersebut, yang dikutuk oleh LSM Israel, Gisha, sebagai “hukuman kolektif”.