Militer Israel Tutup 3 Sekolah UNRWA di Yerusalem Timur, 550 Siswa Terkepung

8 Mei 2025 16:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasukan keamanan Israel tiba di sekolah UNWRA, kamp pengungsi Shoafat di Yerusalem timur, Kamis (8/5/2025). Foto: AHMAD GHARABLI / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pasukan keamanan Israel tiba di sekolah UNWRA, kamp pengungsi Shoafat di Yerusalem timur, Kamis (8/5/2025). Foto: AHMAD GHARABLI / AFP
ADVERTISEMENT
Tiga sekolah milik badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di kamp Shuafat, Yerusalem Timur, ditutup paksa oleh otoritas Israel pada Kamis pagi (8/5).
ADVERTISEMENT
Penutupan berlangsung ketika sekitar 550 siswa sedang mengikuti kegiatan belajar di dalam gedung. Mereka berusia 6-15 tahun.
Direktur UNRWA untuk wilayah Tepi Barat, Roland Friedrich, mengatakan pasukan bersenjata berat mengepung ketiga sekolah sekitar pukul 09.00 waktu setempat.
Ia menyebut situasi itu sebagai “pengalaman traumatis” bagi siswa yang berada di lokasi saat perintah penutupan disampaikan.
Surat perintah resmi yang ditempelkan di pintu sekolah melarang pengoperasian lembaga pendidikan, termasuk pelarangan terhadap guru, staf, serta kehadiran siswa.
Satu staf UNRWA dilaporkan ditahan.
Seorang fotografer AFP yang berada di lokasi menyaksikan surat perintah penutupan ditulis dalam bahasa Ibrani.
Pasukan keamanan Israel tiba di sekolah UNWRA, kamp pengungsi Shoafat di Yerusalem timur, Kamis (8/5/2025). Foto: AHMAD GHARABLI / AFP
Pasukan keamanan Israel tiba di sekolah UNWRA, kamp pengungsi Shoafat di Yerusalem timur, Kamis (8/5/2025). Foto: AHMAD GHARABLI / AFP
Friedrich menyebut polisi dikerahkan ke tiga sekolah berbeda di kawasan Yerusalem Timur pada waktu bersamaan.
Pemerintah Otoritas Palestina mengecam tindakan itu sebagai pelanggaran terhadap hak pendidikan anak-anak.
ADVERTISEMENT
“Penutupan sekolah ini menempatkan masa depan siswa dalam risiko,” tulis pernyataan mereka kepada AFP.
Israel sebelumnya melarang aktivitas UNRWA di wilayah Yerusalem Timur.
Sejak awal tahun, beberapa negara donor pun menangguhkan pendanaan bagi UNRWA, meski kini sebagian besar telah kembali mendukung.
Israel mengeklaim seluruh wilayah Yerusalem sebagai ibu kota yang tidak terbagi.
Sementara Palestina menyatakan Yerusalem Timur sebagai ibu kota masa depan negara mereka.
Menurut hukum internasional, Yerusalem Timur adalah wilayah pendudukan. PBB tidak mengakui aneksasi Israel atas wilayah tersebut.