Militer Myanmar Buru 40 Artis, Selebgram, hingga Model Penentang Kudeta

4 April 2021 15:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga membuang sampah untuk memblokir jalan sebagai bentuk protes di kotapraja Thaketa, Yangon, Myanmar. Foto: Stringer/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Warga membuang sampah untuk memblokir jalan sebagai bentuk protes di kotapraja Thaketa, Yangon, Myanmar. Foto: Stringer/Reuters
ADVERTISEMENT
Situasi Myanmar memburuk sejak junta militer mengudeta pemerintahan sipil pada 1 Februari 2021. Kini semakin banyak masyarakat melawan dan menentang pemerintahan militer.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sejumlah artis, penyanyi hingga model Myanmar juga mulai menentang kudeta. Mereka menilai aparat melakukan penyalahgunaan senjata api karena menembaki masyarakat sipil yang berdemo hingga memakan korban jiwa.
Dikutip dari Reuters, Minggu (4/4), sikap selebritis yang menentang kudeta membuat junta militer geram. Pada Jumat (2/4), mereka mengeluarkan surat perintah penangkapan kepada 40 selebritis.
Seorang tentara berdiri di samping seorang pria yang ditahan selama demonstrasi menentang kudeta militer di Mandalay, Myanmar, Rabu (3/3). Foto: STR/AFP
Namun tidak disebutkan siapa saja 40 selebritis itu. Tetapi mereka terdiri dari influencer media sosial, penyanyi hingga model.
Surat penangkapan itu juga diumumkan di headline berita utama media pemerintah yang disiarkan pada Jumat dan Sabtu (3/4). Atas tindakannya, 40 selebritis itu terancam hukuman penjara tiga tahun.
Sejak kudeta pada awal Februari, sudah 520 warga sipil tewas. Ratusan jiwa itu melayang akibat kekerasan yang kerap dilakukan militer ke demonstran yang berunjuk rasa secara damai.
ADVERTISEMENT
Sementara utusan khusus PBB untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener, meminta Dewan Keamanan PBB segera bertindak untuk meredam krisis di Negeri Seribu Pagoda.
Pada pertemuan tertutup DK PBB, Burgener menyebut krisis di Myanmar makin hari makin memburuk. Bila tak ada campur tangan DK PBB maka perang saudara dan pertumpahan darah akan terjadi.
Sampah berserakan untuk memblokir jalan sebagai bentuk protes di kotapraja Thaketa, Yangon, Myanmar. Foto: Stringer/Reuters
Korban kekerasan di Myanmar dibawa untuk mendapat perawatan di desa perbatasan Thailand, Mae Sam Laep, provinsi Mae Hong Son, Thailand, Selasa (30/3). Foto: Soe Zeya Tun/REUTERS
Parade angkatan bersenjata di Myanmar (27/2/2021). Foto: REUTERS/Stringer