Mimpi Aneh Putri Enen Sebelum Ibunya Dibunuh di Kamboja

28 Maret 2018 18:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KTP Enen Cahyati. (Foto: Dok. Kepolisian Kamboja)
zoom-in-whitePerbesar
KTP Enen Cahyati. (Foto: Dok. Kepolisian Kamboja)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Enen Cahyati, warga Jakarta Selatan, tewas di tangan suaminya, Bilal Abdul Fateen. Pria berkebangsaan Amerika Serikat (AS) tersebut membunuh Enen di sebuah hotel di Phnom Penh, Kamboja.
ADVERTISEMENT
Putri sulung Enen, Insya Maulida mengatakan, sebelum mendapatkan kabar meninggalnya Enen, ia sempat bermimpi aneh tentang ibunya.
"Beberapa hari yang lalu sebelum mama saya meninggal, saya dimimpiin sama mama saya," ucap Insya kepada kumparan di kediamannya di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (28/3).
Ilustrasi korban tewas (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi korban tewas (Foto: Thinkstock)
Dalam mimpinya tersebut, Insya melihat Enen tengah tidur tergeletak di lantai. Sejak saat itu, ia merasa mendapat firasat terkait meninggalnya Enen.
"Mama saya tidur tergeletak di bawah, di lantai. 'Mama sakit di sini', saya sudah enggak enak perasaannya. Mungkin itu, dia sudah meninggal atau bagaimana," jelasnya.
Enen ditemukan tewas di kamar Hometown Suite Hotel, Phnom Penh, Kamboja, pada Minggu (25/3) lalu. Menurut keterangan saksi, Enen dan Bilal menyewa kamar tersebut sejak 19 Maret lalu.
Pelaku pembunuhan Enen Cahyati. (Foto: Dok. Kepolisian Kamboja)
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku pembunuhan Enen Cahyati. (Foto: Dok. Kepolisian Kamboja)
ADVERTISEMENT
Penyidik mengatakan, ibu tiga anak itu tewas akibat dicekik. Hingga saat ini, polisi masih memburu Bilal yang kabur dari lokasi kejadian.
Enen dan Bilal menikah secara siri di Penjara Salemba pada 2015. Saat itu, Bilal dipenjara atas kekerasan dalam rumah tangga terhadap istri pertamanya. Selama menikah, Enen kerap mengalami kekerasan.
Enen pertama kali mengenal Bilal di situs muslima.com pada tahun 2014. Mereka lantas bertemu di Hotel Ibis di Sarina. Dalam pertemuan tersebut, Enen diajak menikah oleh Bilal.
Insya mengaku terkejut mendengar berita kematian ibunya dari pihak Kementerian Luar Negeri yang datang ke rumah mereka di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Namun laporan Kemlu tidak menyebut ibunya tewas dibunuh. Mereka baru tahu kejadian yang menimpa Enen dari pemberitaan media Kamboja.
ADVERTISEMENT
Namun keluarga sudah punya firasat peristiwa ini akan terjadi. Pasalnya, Bilal kerap memukuli ibunya.
"Kami kaget, dan pasti sudah mungkin terjadi. Soalnya di depan keluarga saja dia berani mukulin mama saya. Ada yang pernah melihat di Blok M, mamah saya lagi diseret-seret," kata Insya.