Mimpi-mimpi yang Kandas Bersama Tsunami di Selat Sunda

26 Desember 2018 7:36 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Hotel Mutiara Carita usai diterjang tsunami di Selat Sunda. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Hotel Mutiara Carita usai diterjang tsunami di Selat Sunda. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tsunami yang menerjang pesisir Selat Sunda pada Sabtu (22/12) menyisakan pilu bagi para keluarga korban. Tak sedikit dari mereka yang memiliki keinginan atau cita-cita tapi harus kandas diterjang gelombang air laut itu.
ADVERTISEMENT
kumparan merangkum beberapa cita-cita para korban tsunami yang belum sempat terpenuhi
Hestina Junita Tsani menunjukkan foto almarhumah kakaknya, Avina Junita Fitri. (Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hestina Junita Tsani menunjukkan foto almarhumah kakaknya, Avina Junita Fitri. (Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan)
1. Avina Fitri dan Cita-citanya Membeli Rumah yang Kandas karena Tsunami
Avina atau akrab disapa Vina merupakan salah satu korban yang meninggal akibat musibah Tsunami Selat Sunda. Saat kumparan berkunjung ke rumahnya, seorang wanita paruh baya langsung menyambut dan mempersilakan masuk. Wanita tersebut bernama Mirita Dyah Cipawati, sang pemilik rumah.
Mirita masih nampak bersedih. Betapa tidak, ia baru saja ditinggal putrinya, Avina Junita Fitri, menghadap Ilahi.
Kesedihan juga terlihat dari raut muka adik Vina, Hestina Junita Tsani. Hesti bercerita, pada saat kejadian tsunami, kakaknya itu sedang berada di Tanjung Lesung Resort, Carita, Banten, untuk mengikuti acara gathering kantornya.
Hesti mengakui, kakaknya tersebut memang jarang pulang ke rumah, karena kesibukannya kerja di PLN. Kantornya berada di PLN Transmisi Jawa Bagian Barat, Cinere, Depok, Jawa Barat. Vina juga tercatat sedang menyelesaikan studi di Perbanas, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Hesti pun menyebut, almarhumah kakaknya tersebut masih mempunyai cita-cita yang belum kesampaian, yakni menikah dan pindah kerja ke Ungaran. Vina ingin pindah kerja di kantor PLN yang berada di sana, agar tak jauh dari rumahnya di Semarang. Tak hanya itu, almarhumah juga bercita-cita membangun kijing bagi kuburan ayahandanya.
“Mbak itu cita cita pengin lulus kuliah, nikah biar bisa pindah ke Ungaran, sama punya rumah,” kata Hesti.
Namun, nasib berkata lain. Vina yang lahir pada 1 April 1993 silam itu menemui ajalnya di tepi Pantai Tanjung Lesung. Anak pasangan Mirita Dyah Cipawati dan almarhum Junaedi Rahardyo itu meninggalkan dunia fana selama-lamanya.
Herman Seventeen. (Foto: Instagram/@hermanseventeen)
zoom-in-whitePerbesar
Herman Seventeen. (Foto: Instagram/@hermanseventeen)
2. Herman 'Seventeen' dan Impian Jadi Anggota Komisi X DPR yang Kandas
ADVERTISEMENT
Herman Sikumbang, gitaris Seventeen, menjadi salah satu korban tewas akibat terpaan gelombang tsunami di Banten, Sabtu (22/12). Siapa sangka, ayah dua anak ini sebenarnya tengah berjuang di kancah politik sebagai calon anggota DPR RI dari PKB, mewakili dapil Maluku Utara.
Cita-cita Herman itu bukan tanpa sebab. Sebagai seorang musisi yang sudah belasan tahun malang melintang, Herman ingin memperjuangkan sebuah aturan untuk melindungi dan memberdayakan sesama pekerja seni.
"Kalau Herman itu, dia ingin ada kebebasan berekspresi lebih baik dan hak cipta dilindungi UU. Dia mau ke Komisi X," tutur Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding yang juga merupakan rekan dekat Herman, di Kompleks Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (23/12).
Di hari nahas itu, band Seventeen tengah mengisi acara di tepi pantai di kawasan Anyer, Banten. Baru dua lagu dimainkan, tiba-tiba gelombang tsunami datang dan memporakporandakan venue tersebut.
Indah Lestari gagal menikah karena sang kekasih, Maryadi, menjadi korban tsunami di Tanjung Lesung. (Foto: dok. Indah)
zoom-in-whitePerbesar
Indah Lestari gagal menikah karena sang kekasih, Maryadi, menjadi korban tsunami di Tanjung Lesung. (Foto: dok. Indah)
ADVERTISEMENT
3. Harapan Indah untuk Menikah Pupus Akibat Kekasih Diterjang Tsunami
Indah Lestari tak pernah menyangka rencananya untuk menikah pupus seiring dengan tsunami yang menerjang Selat Sunda. Kekasihnya Maryadi menjadi korban ganasnya tsunami di Tanjung Lesung, tempat band Seventeen tampil.
Ingatannya langsung merujuk pada beberapa hari sebelum tsunami menerjang, Sabtu (22/12). Dia merasa ada yang berubah dari cara komunikasi Maryadi padanya. Indah tak bisa memastikan apakah hal itu bagian dari firasat kepergian Maryadi.
"Terakhir kali ketemu hari Selasa, tidak ada omongan apa-apa. Cuma tiga hari sebelum kejadian chat dari dia serasa ada yang beda dari mulai nama panggilan sampai bahasa yang dia ketik," kata Indah saat dihubungi, Selasa (25/12).
"Biasa dia panggil yang (sayang), tiba-tiba jadi bun, dan dia menggunakan bahasa yang sangat halus," tambah Indah.
ADVERTISEMENT
Komunikasi antara Indah dan Maryadi juga terus terjaga. Bahkan, beberapa menit sebelum tsunami menerjang, Indah masih berbalas pesan singkat dengan pria yang sudah dekat dengannya selama 4 tahun itu.
"3 menit sebelum kejadian pun kami masih sempat chat-chatan. Dia tidak menyampaikan apapun. Dia cuma bilang semangat, karena pada saat itu saya sedang melakukan kegiatan LDK," tutur dia.
kumparan bekerja sama dengan Radio Prambors untuk menggalang dana bagi para korban tsunami Anyer dan Lampung. Penggalangan dana dilakukan secara online melalui platform Kitabisa. Mari salurkan bantuan Anda dalam tautan berikut: