Minneapolis Seperti Medan Perang, Garda Nasional AS Dikerahkan

29 Mei 2020 10:19 WIB
comment
27
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerusuhan di Minneapolis, Amerika Serikat, akibat pembunuhan George Floyd oleh polisi. Foto: Reuters/Adam Bettcher
zoom-in-whitePerbesar
Kerusuhan di Minneapolis, Amerika Serikat, akibat pembunuhan George Floyd oleh polisi. Foto: Reuters/Adam Bettcher
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kondisi kota Minneapolis di Amerika Serikat tak ubahnya seperti medan perang. Aksi protes pembunuhan warga kulit hitam oleh polisi memicu kemarahan masyarakat. Pembakaran terjadi di kota tersebut, Garda Nasional terpaksa dikerahkan.
ADVERTISEMENT
Dalam foto-foto dan video yang diunggah Reuters, terlihat kondisi kota yang kacau balau dalam hari kedua aksi protes. Mobil terbakar, langit malam memerah karena api dari bangunan yang berkobar, sementara asap mengepul mempersempit jarak pandang.
Sebuah cuplikan memperlihatkan api yang membubung tinggi ke udara. Pembakaran terjadi di dekat pos polisi tempat para pembunuh George Floyd bertugas.
Supermarket Target menjadi sasaran penjarahan. Kaca supermarket hancur dan massa berhamburan masuk lalu keluar dengan membawa barang-barang.
Kerusuhan di Minneapolis, Amerika Serikat, akibat pembunuhan George Floyd oleh polisi. Foto: Reuters/Carlos Barria
Kerusuhan di Minneapolis, Amerika Serikat, akibat pembunuhan George Floyd oleh polisi. Foto: Reuters/Adam Bettcher
Saat matahari terbit, kehancuran semakin jelas terlihat. Bangunan yang menghitam jelaga akibat terbakar, atau rak-rak supermarket yang hancur berserakan.
Diberitakan Reuters, Gubernur Tim Walz pada Kamis (28/5) memerintahkan Garda Nasional untuk turun membantu polisi menertibkan massa demonstran. Garda Nasional adalah tentara cadangan AS yang bertugas mengamankan kondisi dalam negeri.
Supermarket yang dijarah dalam kerusuhan di Minneapolis, Amerika Serikat, akibat pembunuhan George Floyd oleh polisi. Foto: Reuters/Adam Bettcher
Kerusuhan di Minneapolis, Amerika Serikat, akibat pembunuhan George Floyd oleh polisi. Foto: Reuters/Carlos Barria
Amuk massa tak terkendali akibat kematian Floyd di tangan polisi. Pria kulit hitam 46 tahun itu tewas setelah dibekuk polisi dengan kekerasan pada Senin lalu di kota Minneapolis.
ADVERTISEMENT
Lehernya dicekik dengan lutut oleh seorang polisi atas kejahatan yang belum bisa dibuktikan. Floyd telah mengatakan berkali-kali "saya tidak bisa bernapas" tapi polisi itu bergeming.
Warga berdemonstrasi di luar Pusat Pemerintahan Kabupaten Hennepin memprotes kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata di Minneapolis. Foto: Reuters/ERIC MILLER
Floyd meninggal dunia di rumah sakit. Kekerasan polisi itu terekam kamera ponsel dan menuai kemarahan di seantero AS. Empat polisi dalam peristiwa itu dipecat dan penyelidikan dilakukan atas perintah Jaksa Agung William Barr.
Pemerintah kota telah meminta masyarakat untuk tenang karena penyelidikan masih terus dilakukan. Mereka berjanji akan menjatuhkan hukum setimpal atas tindakan para polisi tersebut.
"Beri kami waktu untuk melakukan hal yang benar, dan kami akan menegakkan keadilan, saya berjanji," kata Jaksa Kota Mmike Freeman.