Minta Joe Biden Bebaskan dari Penjara di Iran, Napi AS Ancam Mogok Makan

16 Januari 2023 16:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Joe Biden. Foto: Leah Millis/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Joe Biden. Foto: Leah Millis/REUTERS
ADVERTISEMENT
Seorang warga Amerika Serikat (AS) yang ditahan di Iran, Siamak Namazi, meminta Presiden Joe Biden membebaskan dirinya. Namazi ditahan atas tuduhan spionase.
ADVERTISEMENT
Permintaan Namazi disampaikan pada Senin (16/1) lewat surat yang dikirimkan kepada Biden. Ia berencana mogok makan selama tujuh hari ke depan demi mendorong Biden segera bertindak.
Dalam suratnya Namazi bercerita tujuh tahun lalu Iran membebaskan lima warga AS dalam pertukaran tahanan bersamaan dengan implementasi kesepakatan nuklir kedua negara. Namun saat itu, Namazi tidak termasuk ke dalam daftar tahanan Iran yang dibebaskan.
"Ketika pemerintahan (Barack) Obama secara tidak sadar meninggalkan saya dalam bahaya dan membebaskan warga Amerika lainnya yang disandera Iran pada 16 Januari 2016, Pemerintah AS berjanji kepada keluarga saya untuk membawa saya pulang dengan selamat dalam beberapa minggu," tulis Namazi dalam surat itu seperti yang dikutip dari Reuters.
"Namun tujuh tahun dan dua presiden kemudian, saya tetap dikurung di penjara Evin yang terkenal kejam di Teheran," tambah pria yang juga memegang kewarganegaraan Iran.
ADVERTISEMENT
Pengacara Namazi, Jared Gender, meminta Biden untuk memikirkan penderitaan warga AS yang ditahan di Iran.
"Yang saya inginkan, Pak, hanya satu menit dari waktu Anda selama tujuh hari ke depan untuk memikirkan kesengsaraan para sandera AS di Iran. Hanya satu menit dari waktu Anda untuk setiap tahunnya dalam hidup saya yang hilang di penjara Evin, setelah pemerintah AS mengatakan bisa menyelamatkan saya, tetapi tidak," ujar Namazi.
Respons AS
Menanggapi hal tersebut, juru bicara pemerintah di Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih berkomitmen untuk membebaskan Namazi. Namun, belum ada keterangan lebih lanjut mengenai langkah konkret yang akan dilakukan AS.
"Kami bekerja tanpa lelah untuk membawanya pulang bersama dengan semua warga AS yang ditahan secara tidak sah di Iran," kata juru bicara tersebut.
ADVERTISEMENT
"Penahanan Iran terhadap warga AS dan digunakan sebagai pengaruh politik adalah keterlaluan,” pungkasnya.
Namazi ditangkap bersama ayahnya, Baquer Namazki. Ia dituduh bekerja sama dengan mata-mata musuh Iran.
Penulis: Thalitha Yuristiana.