Miris Atlet Binaraga di Malang: Ayam Tiren Dikonsumsi Demi Dapat Prestasi

7 Mei 2025 8:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atlet binaraga Kabupaten Malang diduga mengolah ayam tiren untuk dikonsumsi. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Atlet binaraga Kabupaten Malang diduga mengolah ayam tiren untuk dikonsumsi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Viral atlet binaraga Kabupaten Malang diduga mengonsumsi ayam tiren—ayam yang mati sebelum disembelih (bangkai), untuk memenuhi gizi jelang laga Porprov Jatim IX 2025.
ADVERTISEMENT
Ketua Pengurus Cabang Persatuan Binaraga dan Fitness Indonesia (PBFI) Kabupaten Malang, Indra Khusnul, mengatakan hal tersebut karena pihaknya tidak memiliki anggaran yang cukup untuk memenuhi gizi layak bagi para atlet binaraga.
"Sehingga untuk memenuhi kebutuhan gizi dengan biaya yang ekonomis, para atlet kami mengonsumsi ayam tiren," kata Indra, Selasa (6/5).
Indra mengungkapkan bahwa mengonsumsi ayam tiren ini tidak dianjurkan secara kesehatan maupun agama.

Dana dari Pemkab Malang Tak Cukup

Atlet binaraga Kabupaten Malang diduga mengolah ayam tiren untuk dikonsumsi. Foto: Dok. Istimewa
Saat ditanya anggaran dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, Ia mengatakan bahwa pendanaannya hanya mencukupi sekitar 10 persen dari total kebutuhan PBFI Kabupaten Malang.
"Oleh karena itu sisanya ya kita tanggung sendiri. Kebetulan kita punya satu tempat latihan untuk dikomersialkan. Dari pendapatan itulah kita subsidi para atlet kami," katanya.
ADVERTISEMENT
Indra berharap, Pemkab Malang lebih memperhatikan para atlet binaraga Kabupaten Malang.

Kata Sekda Kab Malang

Atlet binaraga Kabupaten Malang diduga mengolah ayam tiren untuk dikonsumsi. Foto: Dok. Istimewa
Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang, Nurman Ramdasyah, menyebut peristiwa atlet mengonsumsi ayam tiren itu karena adanya komunikasi yang terhambat
"Kalau saya lebih pada komunikasi yang sedikit terhambat antara pengurus cabang, bahasanya seperti itu," kata Nurman.
Maka dari itu, kata Nurman, pihaknya berharap agar pengurus cabang untuk memperbaiki komunikasi.
"Mungkin para atlet itu ada sedikit kecewa karena kebutuhan gizi mereka kan cukup banyak, setiap takaran makanan harus dihitung sehingga tidak bisa disamakan dengan cabor lain," ujarnya.
"Oleh karena itu, saya sudah minta ketua pengurus cabangnya untuk bisa lebih intensif, lebih mengawasi lagi," tambahnya.
Nurman juga tidak menampik bahwa pencairan anggaran untuk KONI Kabupaten Malang terlambat karena proses yang cukup panjang.
ADVERTISEMENT
"Ya memang anggaran kita sedikit terlambat. Proses pencairan anggaran pemerintah kan tidak bisa cepat, harus ada proses, sehingga sedikit terlambat," ujarnya.
"Tapi alhamdulillah hari ini sudah bisa cair semua, termasuk binaraga, sudah bisa kita cukupi," imbuhnya.