Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Misa Arwah untuk Kenang Paus Fransiskus sebelum Dimakamkan
25 April 2025 6:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Tampak ribuan jemaat memadati halaman Gereja Katedral Jakarta untuk melakukan Misa Requiem atau misa arwah wafatnya Paus Fransiskus, Kamis (24/4/2025).
ADVERTISEMENT
Meski tempat duduk di dalam gereja sudah penuh, namun para jemaat rela untuk duduk diluar gereja dengan menggunakan alas dari terpal yang di sediakan oleh pihak Katedral Jakarta.
Misa arwah Paus Fransiskus tersebut dipimpin oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia yakni Monsinyur (Mgr) Piero Pioppo.
Para umat Katolik tampak khidmat saat melaksanakan ibadah tersebut.
Menag: Saya Dapat Undangan ke Vatikan, 3,5 Jam Kemudian Paus Fransiskus Wafat
Menteri Agama Nasaruddin Umar membagikan kisahnya saat detik-detik kabar wafatnya Paus Fransiskus pada Senin (21/4) lalu. Nasaruddin mengaku saat itu baru saja mendapatkan undangan untuk datang ke sebuah konferensi di Vatikan.
“Kemarin saya dapat tamu dari Vatikan juga mengundang saya untuk datang ke Vatikan di dalam suatu conference,” ujar Nasaruddin saat menghadiri Misa Arwah atau Requiem Paus Fransiskus di Katedral, Jakarta Pusat pada Kamis (24/4).
“Tapi 3,5 jam setelah kami terima pagi hari di kantor saya, saya mendengarkan Almarhum Paus wafat,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Imam Besar Masjid Istiqlal itu pun mengaku terkejut dengan kabar yang diterimanya. Terlebih, ia baru saja mendapatkan kabar bahwa kondisi Paus yang sakit telah membaik.
Tangis Nasaruddin Umar Pecah Kenang Momen Bersama Paus Fransiskus
Air mata Menteri Agama Nasaruddin Umar tak terbendung saat ia mengenang pertemuannya dengan Paus Fransiskus, pada September 2024. Nasaruddin menyebut, ia adalah salah satu orang yang terbaik di dunia.
Nasaruddin menghadiri requiem atau Misa Arwah di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, pada Kamis (24/4) sore. Kehadiran Imam Besar Masjid Istiqlal ini tidak untuk mengikuti prosesi misa, melainkan untuk memberikan pernyataan sebelum misa dimulai.
“Saya enggak tahu, saya kok seperti sangat emosional ya karena melihat wajah Pope itu seperti kami sangat terharu ya,” ujar Nasaruddin Umar di depan jemaat Katolik.
ADVERTISEMENT
“Kita ditinggalkan oleh orang yang salah satu orang terbaik di dunia saat ini karena itu mari kita mengambil pelajaran berharga dari beliau,” sambungnya.
Nasaruddin pun mengenang momen pertemuannya dengan Paus saat kunjungan Paus ke Indonesia tahun lalu. Saat itu, mereka bertemu di Masjid Istiqlal.
“Kesan saya pribadi kepada mendiang almarhum adalah ketika saya berjabat tangan, tidak mau melepaskan tangan saya, kencang banget. Dan ketika saya mencium kepalanya dua kali dia juga mencium tangan saya berkali kali,” tuturnya.
Nasaruddin pun mengaku tersentak saat mendengar kabar Paus meninggal dunia Senin (21/4) lalu. Padahal, ia baru saja mendapatkan undangan untuk datang ke Vatikan.
Kardinal Suharyo: Konklaf Paling Cepat 6 Mei
Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, menyebut konklaf atau pemilihan Paus paling cepat dimulai pada 6 Mei 2025 mendatang.
ADVERTISEMENT
“Konklaf sendiri baru akan mulai, baru bisa sesudah 15 hari sesudah berpulangnya Paus,” ujar dia di Katedral, Jakarta Pusat pada Kamis (24/4).
“Jadi paling cepat konklaf mulai 6 Mei. Tetapi nanti pasti akan diputuskan oleh para Bapa Kardinal apakah tanggal 6 Mei itu akan langsung mulai atau masih membutuhkan waktu untuk persiapan,” sambungnya.
Sebagai Kardinal, Suharyo akan mewakili Indonesia pada konklaf tersebut. Ia akan berangkat pada 4 Mei mendatang.