Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Acara Misa Uskup Ruteng , NTT, yang tadinya dikabarkan akan dibatalkan, rupanya masih tetap digelar, Kamis (19/3). Menurut Kapolda NTT Irjen Pol Hamidin, pihaknya sudah mengimbau agar acara tersebut dibatalkan, namun karena dianggap sakral, acara tetap digelar dengan sejumlah catatan.
ADVERTISEMENT
"Jadi ini kan pertemuan sakral keagamaan. Mereka sepakat, dikurangi (massanya). Sehingga massa umatnya berkurang signifikan. Jadi tidak sampai 1.000 ditambah aparat," kata Hamidin kepada kumparan, Kamis (19/3).
Selain itu, kata Hamidin, pihak penyelenggara juga sepakat untuk menghilangkan sejumlah rangkaian upacara. Sehingga, acara Misa Uskup Ruteng bisa rampung lebih cepat.
"Kita minta saja untuk menghindari interaksi dan mereka menyadari pentingnya pencegahan. Sudah bubar," imbuhnya.
Acara tersebut awalnya diprediksi akan dihadiri sekitar 7.000 massa. Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo sebelumnya sudah bersurat ke kardinal untuk membatalkan acara tersebut.
Pasalnya, pertemuan yang dihadiri orang dalam jumlah banyak bisa berpotensi menjadi tempat penyebaran virus corona. Apalagi, virus corona tak selalu dibawa oleh orang yang terlihat sakit.
ADVERTISEMENT
"Korban akibat COVID-19 terus berjatuhan. Penyebabnya bukan dari orang yang sedang dirawat di rumah sakit, tetapi oleh orang yang sehat namun dia sudah sebagai carrier, sebagai pembawa COVID-19. Yang bersangkutan berpotensi sebagai penular kepada siapa saja yang berada di sekitarnya," tulis Doni dalam suratnya, Kamis (19/3).
Menurut Doni kondisi itu berbahaya jika carrier bertemu dengan lansia atau orang yang memiliki penyakit bawaan. Mereka dapat menularkan virus corona dan menyebabkan kematian.
"Sangat berbahaya bila menular kepada orang lanjut usia atau memiliki penyakit bawaan. Carriertersebut bisa berpotensi menjadi pembunuh potensial karena bisa menyebabkan kematian," kata Doni.
Live Update