Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Sebuah rumah tak terurus di Jalan Tole Iskandar, Depok, Jawa Barat, diduga menjadi praktik ritual santet setelah Tim Jaguar Polres Depok menemukan sejumlah sesajen dan boneka jelangkung di dalamnya. Yadi, warga sekitar, menyebut hal itu berawal dari suara perempuan meminta tolong yang ia dengar, Selasa (26/3) dini hari.
ADVERTISEMENT
"Ada suara orang minta tolong, 'tolong, tolong'. Saya pikir di sebelah sini (deket warung), pas lihat, enggak ada orang. Tapi lama-lama suaranya ke situ, sebelah, enggak ada juga, lah taunya malah ke rumah kosong," kata Yadi saat ditemui wartawan di sebuah warung dekat rumah kosong itu, Rabu (27/3).
Usai mendengar suara tersebut berasal dari rumah kosong, Yadi langsung menghentikan pengendara motor yang lewat. Ia pun menceritakan apa yang ia dengar.
Pengguna motor yang tidak diketahui identitasnya itu pun dengan berani mengecek lokasi rumah kosong. Sementara, Yadi pergi ke warung lain untuk memanggil warga agar berkumpul ke rumah tersebut.
Tidak lama setelah Yadi kembali, ia menyebut, sudah ada polisi dari Tim Jaguar Polres Depok yang berada di lokasi. Kemudian tim dan beberapa warga masuk ke rumah untuk mengecek situasi.
"Informasinya sih gitu yang saya (dapat) dari Tim Jaguar enggak ada apa-apa. Cuma enggak berapa lama dikontrol, ada salah satu yang kesurupan. Bukan warga sini, enggak tahu Tim Jaguar atau bukan (orang lewat) dia kesurupan," kata Yadi.
ADVERTISEMENT
Insiden kesurupan itu tak berjalan lama, hanya selang beberapa menit sudah bisa disadarkan. Yadi pun mendapat informasi bahwa di dalam rumah itu ditemukan sebuah boneka jelangkung dan beberapa alat untuk ritual santet. Dugaan adanya orang yang disekap di rumah tua itu tak terbukti.
Keesokan harinya, Rabu (27/3) pagi, kepala satpam pabrik plastik yang berada di kawasan dekat rumah kosong tersebut, Hendra, melakukan patroli. Saat berpatroli, ia dan dua temannya menemukan seorang pria di dalam rumah itu.
Saat ditemukan, pria dengan nama panggilan Ari itu tengah mengacungkan dua tangan seperti sedang berdoa. Tanpa pikir panjang, Hendra langsung mengamankan orang tersebut dan dibawa ke tempat satpam.
Saat ditanyai soal kepentingan Ari berada di rumah itu, yang bersangkutan, kata Hendra, tak memberikan jawaban yang jelas.
"Dibilang stress ya enggak, tapi ngomongnya enggak jelas. Enggak nyambung gitu ya, susah kita nangkep keterangan dari dia itu kita susah. Kita tanya di sini ngapain? Dia bilang nunggu teman. Kita bilang dari mana? Dia bilang dari Radar Auri. Siapa temannya? Dia bilang Vanessa atau siapa gitu kan. Mau ngapain ke sini? Dia bilang mau benerin rumah. Kan enggak nyambung," kata Hendra.
ADVERTISEMENT
Saat ditanyai soal keberadaan boneka jelangkung dan sejumlah sesajen, Ari mengaku tidak mengetahuinya. Ia pun membantah dirinya yang membuatnya.
Namun, Ari tidak membantah bahwa dirinya telah tinggal dalam beberapa hari terakhir di rumah kosong itu. Kepada Hendra, Ari mengaku sudah seminggu berada di rumah itu.
Keterangan Ari yang berubah-ubah membuat Hendra bingung. Semua dia mengaku menunggu teman, lama kelamaan, dia mengaku menunggu pacarnya. Ketika ditanyai oleh Hendra apakah pacarnya menggunakan baju berwarna merah, Ari dengan tegas membenarkan.
"Dia bilang juga nunggu pacar di situ. Pacarnya siapa? Risma dia bilang. Udah delapan tahun katanya. Saya tanya saya bilang, itu pacarnya pake baju merah? Iya pak. Itu mah roh halus saya bilang. Pokoknya berbelit-belit. Enggak jelas deh. Nanyanya jadi bingung," kata Hendra.
ADVERTISEMENT
Memang mitos mengenai perempuan berbaju merah kental di kawasan Jl Tole Iskandar, tepatnya sekitar rumah kosong tersebut. Bahkan, Hendra menyebut pernah ada seorang pedagang pecel lele yang mengendarai motor sendirian, namun tidak sadar bahwa sedang membonceng perempuan berbaju merah. Hal itu dilihat oleh mertuanya sendiri, yang menemani pedagang itu berjualan.
Di akhir introgasi Ari, Hendra berpesan untuk tidak kembali lagi ke lokasi tersebut. Sebab, tindakan Ari telah membuat gaduh masyarakat di sana.
"Saya enggak tahu arah bicaranya ke mana mana, yang penting saya usir tadi jangan di situ-situ lagi. Karena ini bikin resah masyarakat," pungkasnya.
Sebelumnya, Pada Selasa (26/3) dini hari, tim Jaguar melakukan penggerebekan di rumah tersebut. Menurut Komandan Tim Jaguar Polresta Depok, Iptu Winam Agus, dugaan sementara temuan alat ritual untuk praktik santet.
"Setelah kami periksa ruangan per ruangan, kami temukan jelangkung, dupa, botol dengan isi kayu bambu yang dibalut benang. Katanya itu untuk menyantet orang. Nah, dugaan kami, ada yang memanfaatkan angkernya rumah ini untuk ritual aneh. Gunanya untuk mencari keuntungan," beber Winam.
ADVERTISEMENT
Namun, saat masuk ke dalam rumah, tak ada siapa pun di dalamnya alias kosong melompong, hanya ditemukan benda-benda mencurigakan seperti itu.
"Malam itu orangnya kita tidak temukan," kata Winam, yang memposting temuan Tim Jaguar di Instagramnya.