news-card-video
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Misteri Kasus Jasad Ibu dan Anak di Toren: Terduga Pembunuh Masih Berkeliaran

10 Maret 2025 7:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Olah TKP mayat wanita dalam toren di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Olah TKP mayat wanita dalam toren di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Tjong Sioe Lan (59) dan Eka Seriawati (35) ditemukan tewas di dalam toren besar berwarna kuning di rumahnya di kawasan Tambora, Jakarta Barat. Dari hasil penyelidikan sementara, mereka diduga korban pembunuhan.
ADVERTISEMENT
Lokasi rumah Tjong dan Eka ini berada di kawasan padat penduduk. Setelah temuan mayat keduanya, rumah tersebut dipasangi garis polisi dari depan pintu masuk.
"Diduga korban pembunuhan," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, dalam keterangannya Sabtu (8/3).

Dieksekusi 3-4 Hari Sebelum Ditemukan

Dugaan sementara, ibu dan anak ini tewas tiga hingga empat hari sebelum ditemukan. Dilihat dari kondisi jenazah yang membusuk dengan bau menyengat.
"Kita belum tahu tanggalnya, tapi 3 atau 4 hari sebelum kita temukan jenazah," kata Arfan pada Minggu (9/3).
Rumah di Jalan Janur Hijau I, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang jadi lokasi ditemukannya mayat wanita dalam toren. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan

Ada Luka Hantaman

Dari tubuh para korban, juga ditemukan bekas luka.
"Secara fisik itu ada luka di bagian kepala dua-duanya," kata Arfan.
Diduga, luka itu disebabkan hantaman benda tumpul. Meski begitu, polisi masih menunggu kepastian hasil visum yang dilakukan di rumah sakit.
ADVERTISEMENT
"Iya (diduga hantaman benda tumpul)" ucap dia.

Pelaku Diburu

Polisi saat ini masih memburu pelaku pembunuhan. Diharapkan, dalam waktu dekat, pelaku dapat ditangkap. Tiga saksi sudah dimintai keterangan.
"Secepatnya lah, mohon doa restu, kita lagi di lapangan," ucap dia.
Sedangkan Ketua RT setempat yakni RT 02/05, Yanti, mengatakan, sehari-hari korban bekerja sebagai tukang kredit atau meminjamkan uang.
Selain kredit, Tjong Sioe juga berjualan es batu. Dia dikenal sering bergaul dengan lingkungan sekitar. Sementara, anaknya yakni Eka Seriawati dan Ronny Effendy kurang dikenal warga.
Sebelum temuan mayat, tidak terdengar suara cekcok atau pertengkaran oleh tetangga sekitar. Bahkan, tetangga terdekatnya pun tidak menaruh kecurigaan telah terjadi pembunuhan.
Suasana lokasi rumah ditemukannya mayat ibu dan anak dalam toren di Jalan Angke Barat, Tambora, Jakarta Barat pada Minggu (9/3/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan

Kronologi Dugaan Pembunuhan

Berdasarkan penuturan Yanti, berikut dugaan kronologi sebelum kedua mayat ditemukan. Tjong Sioe Lan dan Eka Seriawati sempat keluar dari rumahnya pada Sabtu (1/3).
ADVERTISEMENT
“Sabtu. Jam sepuluhan pagi, pertama puasa,” kata Yanti.
Yanti mendapatkan keterangan dari warga lainnya yang bertemu dengan Tjong Sioe Lan bersama Eka pada Sabtu (1/3). Dia menyebut anak dan ibu ini ingin pergi ke Jawa, tapi tak disebutkan lokasi pastinya.
"Ditanya, 'mau ke mana? Mau gua, mau pulang nih, ke Jawa dulu'. Terus itu sore siang ini dia kayaknya pulang,” terang Yanti.
Sehari kemudian, anak kedua korban Ronny sempat memberi tahu mantan ketua RT setempat bahkan ibu dan kakaknya hilang. Tapi, Ronny diminta menunggu dulu sebelum lapor polisi.
Hilangnya Sioe Lan juga dirasakan penghuni lainnya. Yanti menjelaskan, ada bagian rumah Tjong Sioe Lan yang dikontrakkan, tapi beda lantai. Sejak Sabtu itu, penghuni kontrakan tidak bisa menghubungi Tjong Sioe Lan yang biasanya meminta untuk menyalakan air.
ADVERTISEMENT
“Yang pada ngontrak kan pada pulang kerja. Biasa dia telepon, WA: 'Ci, nyalain air. Gue sudah pada pulang, mau pada mandi'. Gak ada yang jawab katanya,” tuturnya.
Suasana lokasi rumah ditemukannya mayat ibu dan anak dalam toren di Jalan Angke Barat, Tambora, Jakarta Barat pada Minggu (9/3/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Ronny akhirnya melaporkan ibu dan kakaknya itu hilang ke polisi. Yanti sempat melihat Ronny bolak balik di rumah itu, tapi dia tak tahu persis apa yang dicari.
“Hari Seninnya dia lapor, Selasa, terus dia masih mondar-mandir, ada yang ketinggalan kali,” ujarnya.
Yanti sebagai ketua RT setempat sempat dikontak oleh Ronny untuk membahas soal hilangnya ibu dan kakaknya itu. Belum sempat bertemu dan mengobrol dengan RT, ternyata Ronny langsung melapor ke polisi bahwa ada bau menyengat dari kolam penampungan air di rumahnya pada Kamis (6/3) malam.
ADVERTISEMENT
Jumat (7/3) polisi datang ke lokasi. Mayat ibu dan kakaknya itu ditemukan. Polisi langsung mengevekuasi korban.