Misteri Kematian Jurnalis Swedia di Kapal Selam

24 Agustus 2017 11:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kim Wall (Foto: Tom Wall via AP)
zoom-in-whitePerbesar
Kim Wall (Foto: Tom Wall via AP)
ADVERTISEMENT
Kim Wall (30) merupakan seorang jurnalis yang giat meliput berita-berita konflik, krisis dan bencana alam di berbagai belahan dunia. Awal bulan ini, dia berangkat ke laut dari Kopenhagen untuk menulis cerita tentang seorang penemu eksentrik asal Denmark dan kapal selam home-made-nya, seperti dikisahkan The Associated Press, Kamis (24/8).
ADVERTISEMENT
Namun, dia tidak pernah kembali. Pada Rabu, kepolisian mengkonfirmasi bahwa tubuh tanpa kepala telah ditemukan di pantai dekat ibu kota Denmark. Tubuh itu milik Wall. Sang penemu kapal selam itu, Peter Madson (46), telah ditangkap atas dugaan telah membunuhnya.
Peter Madsen dan kapal selam buatannya (Foto: Niels Hougaard /Ritzau via AP)
zoom-in-whitePerbesar
Peter Madsen dan kapal selam buatannya (Foto: Niels Hougaard /Ritzau via AP)
Wall terakhir kali terlihat pada pagi 10 Agustus di kapal selam buatan Madsen yang dinamakan UC3 Nautilus. Keluarga jurnalis freelance tersebut mengatakan, dia sedang mengerjakan sebuah cerita tentang Madsen, seorang pengusaha selebriti dan insinyur yang bermimpi meluncurkan misi luar angkasa dengan awak.
Pada permulaan hari berikutnya, 11 Agustus, kekasih Wall melaporkan kehilangannya. Pada hari yang sama, Madsen berhasil diselamatkan dari kapalnya yang tenggelam di selatan Kopenhagen beberapa jam kemudian. Saat itu Wall belum dapat ditemukan.
ADVERTISEMENT
Madsen, yang kini berada dalam tahanan polisi atas dugaan pembunuhan tersebut, semula mengatakan kepada polisi bahwa dia telah membiarkan Wall di sebuah pulau beberapa jam menuju perjalanan. Kemudian, dia mengatakan bahwa Wall telah meninggal secara tidak disengaja alias suatu kecelakaan dan dia "mengubur" Wall di laut.
Unit forensik menyelidiki tubuh Kim Wall (Foto: TV2 via AP)
zoom-in-whitePerbesar
Unit forensik menyelidiki tubuh Kim Wall (Foto: TV2 via AP)
Hari Senin, seorang pengendara sepeda menemukan potongan tubuh di pantai Pulau Amager, selatan Kopenhagen--dekat dengan lokasi yang diyakini menjadi tempat Wall meninggal. Keesokan harinya polisi Kopenhagen mengatakan bahwa kepala, lengan dan kaki tubuh Wall telah "sengaja dipotong."
Penyidik kepolisian Kopenhagen Jens Moeller Jensen mengatakan kepada para wartawan, Rabu (24/8), bahwa hasil tes DNA telah mengonfirmasi tubuh tersebut merupakan milik Wall. Darah kering yang ditemukan di dalam kapal selam juga cocok dengan DNA yang diperoleh dari sikat gigi dan sikat rambut Wall.
Penyidik kepolisian Kopenhagen Jens Moeller Jensen (Foto: Jens Dresling/Ritzau Foto via AP)
zoom-in-whitePerbesar
Penyidik kepolisian Kopenhagen Jens Moeller Jensen (Foto: Jens Dresling/Ritzau Foto via AP)
Menurut Moeller Jensen, potongan tubuh itu "terdampar di darat setelah berada di laut untuk beberapa waktu," dan menempel pada sepotong logam "mungkin dengan tujuan membuatnya tenggelam." Penyidik menemukan ada tanda di badan jasad yang menunjukkan bahwa seseorang telah mencoba menekan udara keluar dari tubuh Wall sehingga tidak mengapung.
ADVERTISEMENT
Namun, penyebab kematian Wall belum diketahui. Penyidik masih mencari sisa tubuhnya yang lain.
Kapal selam pribadi milik Peter Madsen (Foto: Jens Dresling/Ritzau Foto via AP)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal selam pribadi milik Peter Madsen (Foto: Jens Dresling/Ritzau Foto via AP)
Pengacara Madsen, Betina Hald Engmark, mengatakan kliennya masih berpendapat bahwa Wall meninggal tanpa disengaja, dan bahwa penemuan tubuhnya tidak berarti dia bersalah telah membunuhnya.
"Tidak mengubah penjelasan klien saya bahwa terjadi sebuah kecelakaan," kata Hald Engmark kepada tabloid Denmark BT. "Tidak peduli apa itu, kami merasa lega bahwa Wall telah ditemukan sekarang," tambahnya.
Kepolisian mencari potongan tubuh Kim Wall (Foto: Jens Dresling/Ritzau via AP)
zoom-in-whitePerbesar
Kepolisian mencari potongan tubuh Kim Wall (Foto: Jens Dresling/Ritzau via AP)
Kepolisian mencari potongan tubuh Kim Wall (Foto: Jens Dresling/Ritzau via AP)
zoom-in-whitePerbesar
Kepolisian mencari potongan tubuh Kim Wall (Foto: Jens Dresling/Ritzau via AP)
Pada 11 Agustus, kekasih Wall memperingatkan pihak berwenang bahwa kapal selam dengan berat 40 ton dan panjang hampir 18 meter buatan Madsen itu belum kembali dari uji coba.
Lalu Angkatan Laut Denmark meluncurkan operasi penyelamatan, menyebar dua helikopter dan tiga kapal untuk melakukan pencarian. Pihak Angkatan Laut mengatakan kapal selam itu telah terlihat berlayar, tapi tenggelam tak lama kemudian. Madsen dijemput oleh kapal pribadi.
ADVERTISEMENT
Kepolisian yakin Madsen sengaja menenggelamkan kapal selam tersebut. Pihak berwenang kemudian menemukan kapan selam itu dan membawanya ke darat untuk diselidiki.
Madsen adalah satu dari sekumpulan pengusaha yang mendirikan Copenhagen Suborbitals, sebuah konsorsium swasta untuk mengembangkan dan membangun kapal selam dan pesawat ruang angkasa berawak. Ia sendiri merupakan seorang insinyur aerospace otodidak.
Madsen menjadi berita utama saat meluncurkan Nautilus--yang disebut sebagai kapal selam pribadi terbesar di dunia--pada 3 Mei 2008.
Peter Madsen dalam kapal selamnya (Foto: Niels Hougaard /Ritzau via AP)
zoom-in-whitePerbesar
Peter Madsen dalam kapal selamnya (Foto: Niels Hougaard /Ritzau via AP)
Pada tahun 2011, Copenhagen Suborbitals meluncurkan roket home-made setinggi 30 kaki (sembilan meter) ke langit sejauh lima mil (delapan kilometer) di atas Laut Baltik. Sebuah langkah menuju tujuan yang belum terealisasi--untuk meluncurkan seseorang ke luar angkasa.
Copenhagen Suborbitals pecah pada 2014, dan Nautilus saat ini dimiliki oleh perusahaan Madsen, Rocket Madsen Space Lab--sebuah "tempat di mana tidak ada yang tidak mungkin dan di mana ilmu pengetahuan dan inovasi menemui teknis kegunaannya," demikian disebut dalam situs webnya.
Kepolisian Kopenhagen mencari tubuh Kim Wall (Foto: Kenneth Meyer/Ritzau Foto via AP)
zoom-in-whitePerbesar
Kepolisian Kopenhagen mencari tubuh Kim Wall (Foto: Kenneth Meyer/Ritzau Foto via AP)
Wall tumbuh di selatan Swedia, tepat di seberang selat dari Kopenhagen. Dia belajar di Universitas Sorbonne di Paris, London School of Economics dan Universitas Colombia di New York. Ia lulus dengan gelar master dalam bidang jurnalistik pada tahun 2013.
ADVERTISEMENT
Menurut keluarganya, Wall tinggal di New York dan Beijing, dan telah menulis untuk kantor berita The New York Times, The Guardian, South China Morning Post dan Vice Magazine, serta publikasi lainnya. Dia pernah melakukan peliputan di Kuba, Sri Lanka, Uganda, China dan Kepulauan Marshall.
Sebagai seorang jurnalis, keluarganya Wall disebut keluarganya telah bekerja di banyak tempat yang berbahaya. Sehingga tak terbayangkan jika pada akhirnya Wall tamat justru di tempat yang tidak jauh dari rumahnya. "Sesuatu bisa terjadi ... hanya beberapa mil dari rumah masa kecilnya."
"Dengan kesedihan dan kekecewaan yang tak terbatas, tragedi tersebut tidak hanya melanda kami dan keluarga lainnya, tapi juga teman dan kolega Wall di seluruh dunia," ujar keluarga Wall yang telah menerima konfirmasi kematian itu dalam sebuah surat elektronik kepada The Associated Press.
Kepolisian mencari potongan tubuh Kim Wall (Foto: Kenneth Meyer/Ritzau Foto via AP)
zoom-in-whitePerbesar
Kepolisian mencari potongan tubuh Kim Wall (Foto: Kenneth Meyer/Ritzau Foto via AP)
Committee to Protect Journalist (CPJ), sebuah organisasi non-pemerintah yang mempromosikan kebebasan berekspresi dan hak-hak jurnalis, mengaku "terkejut dan sedih" dengan kematian Wall.
ADVERTISEMENT
"Kematian Wall pada tugas yang tampaknya berisiko rendah telah menggarisbawahi bahaya yang dihadapi wartawan di seluruh dunia setiap hari," kata Koordinator CPJ untuk Program Eropa dan Asia Tengah, Nina Ognianova.