MKD DPR Panggil Harvey Malaihollo terkait Video Porno Setelah Reses

Anggota DPR Fraksi Gerindra Habiburokhman dalam diskusi “Evaluasi Publik dan Isu-isu Nasional Dalam 100 Hari Jokowi-Amin”. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan

Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR Habiburokhman memastikan pihaknya akan memanggil Harvey Malaihollo usai masa reses berakhir. Harvey akan dimintai keterangan soal menonton video porno saat rapat komisi.

Habiburokhman menerangkan, di masa sidang kemarin, terlalu mepet untuk memanggil Harvey. Saat ini, DPR sedang memasuki masa reses sejak 15 April lalu hingga 16 Mei mendatang.

"Di masa sidang kemarin kan enggak mungkin, mepet. Ini masa reses, enggak bisa," kata Habiburokhman saat dihubungi, Kamis (21/4).

Sebelumnya, dalam potongan video yang beredar, terlihat Harvey sedang memegang ponselnya saat rapat Komisi IX DPR membahas vaksin. Dari tampak belakang, Harvey terlihat membuka sebuah video yang ternyata merupakan video porno. Saat itu, ia terlihat menonton potongan video itu dan akhirnya menutup video tak lama setelahnya.

Harvey baru menduduki kursi DPR pada Januari 2022 sebagai anggota Komisi IX lewat mekanisme PAW.

Pengambilan sumpah janji anggota DPR/MPR RI Harvey Malaihollo dari Fraksi PDIP dan Dian Istiqomah dari Fraksi PAN pada 11 Januari 2022. Foto: dpr.go.id

Sebelumnya, Sekretaris Fraksi PDIP Bambang Wuryanto mengatakan Harvey menerima sebuah Whatsapp (WA) dari seseorang yang mengirimkan video tersebut. Ia menduga video ini sengaja dikirim untuk menjebak anggota fraksinya.

Pacul menuturkan saat dimintai penjelasan Harvey sempat menangis. Sebab, kata dia, Harvey mengaku tak pernah melakukan hal serupa sebelumnya.

"Oh iya dong. Yang kayak-kaya gini kita cukup peka. Kan kasihan dia yang bersangkutan sampai nangis. Sampai nangis. 'saya enggak pernah selama ini' kok ada yang foto," tutur Pacul.

***

kumparan bagi-bagi starter pack kuliah senilai total Rp 30 juta untuk peserta SNMPTN 2022. Lolos atau nggak, kamu bisa tetap ikutan, lho! Intip mekanismenya di LINK ini.