MKGR: Syarat Ketum Golkar Jelas, 5 Tahun Jadi Kader, Kecuali Ubah AD/ART

17 Maret 2024 21:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi Pers Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Minggu (17/3/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Minggu (17/3/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Umum DPP Ormas pendiri Partai Golkar, Majelis Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Adies Kadir, angkat bicara mengenai usulan pengamat politik yang menilai Gibran Rakabuming Raka cocok menjadi kandidat Ketua Umum Partai Golkar.
ADVERTISEMENT
Adies menegaskan, dalam Partai Golkar ada AD/ART yang menjadi aturan main di partai berlambang pohon beringin itu.
"Kemudian yang kedua itu, terkait dengan kemungkinan-kemungkinan Gibran atau siapa dan lain-lain, di Golkar kami punya aturan main, kami punya anggaran dasar dan anggaran rumah tangga," kata Adies dalam konferensi pers di kawasan SCBD, Minggu (17/3) malam.
Dalam AD/ART partai, Waketum Partai Golkar itu menegaskan bahwa syarat untuk menjadi caketum Partai Golkar minimal telah menjadi kader partai selama 5 tahun.
Ilustrasi Partai Golkar Foto: Fitra Andrianto/kumparan
"Dan sampai saat ini, AD/ART itu, kalau tidak salah menyampaikan bahwa, seseorang yang ingin mencalonkan diri menjadi ketua umum itu minimal harus lima tahun di dalam kepemimpinan Partai Golkar. Itu yang kami tahu," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh, Adies menegaskan selagi belum ada perubahan dalam AD/ART, MKGR masih berpegang kepada aturan main yang ada.
"Jadi selama ini sebelum ada perubahan AD/ART, kami sebagai underbow partai Golkar, tentunya masih berpatokan kepada AD/ART, kita tidak berani berandai-andai apakah ini akan diubah atau tidak, Kita akan mengikuti saja, tetapi sampai saat ini kita harus ikut kepada aturan. Itu aturan baku dari partai Golkar. Itu buku sakralnya partai Golkar, jadi kita sampai saat ini kita MKGR, masih mengacu kepada AD/ART," pungkas Adies.
Gibran di Rumah Dinas Loji Gandrung di Jalan Slamet Riyadi. Foto: kumparan
Usulan Gibran menjadi Ketum Partai Golkar mencuat setelah Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari, menilai putra sulung Presiden Jokowi ini berpotensi menduduki posisi ketum Golkar. Padahal saat ini posisi Gibran masih belum keluar dari PDIP.
ADVERTISEMENT
Sejak Gibran maju di Pilpres 2024 sebagai cawapres Prabowo Subianto, hubungannya dengan PDIP memang jadi pertanyaan karena partai besutan Megawati Soekarnoputri itu juga punya paslon capres-cawapres sendiri, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Selain itu, Gibran juga disebut-sebut bakal merapat ke Golkar meski belum ada hilalnya.