Mobil BR-V yang Tabrak Bus Rombongan Bonek di Tol Lawan Arus Sejauh 13 Km

12 April 2025 18:17 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bus rombongan pendukung Persebaya Surabaya, Bonek, mengalami kecelakaan dengan mobil Honda BR-V di KM 331 Tol Pekalongan, Sabtu (12/4/2025).  Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Bus rombongan pendukung Persebaya Surabaya, Bonek, mengalami kecelakaan dengan mobil Honda BR-V di KM 331 Tol Pekalongan, Sabtu (12/4/2025). Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Bus rombongan suporter Persebaya Surabaya (Bonek) mengalami kecelakaan dengan mobil Honda BR-V di KM 332 Tol Pekalongan, Jawa Tengah, pada Sabtu (12/4) sekitar pukul 05.20 WIB.
ADVERTISEMENT
Kasat Lantas Polres Pekalongan, AKP Roni Hidayat, mengatakan bahwa mobil Honda BR-V dengan nopol F 1859 MO itu rupanya melawan arus sejauh 13 kilometer sebelum terjadinya tabrakan.
"Dari KM 315 dia pacu kendaraan sampai ke KM 332 di wilayah hukum kami. Itu sejauh 13 km," kata Roni kepada kumparan, Sabtu (12/4).
Roni menjelaskan, kecelakaan itu bermula saat mobil Honda BR-V dengan pengemudi bernama Fauzi Ramdani dan penumpang Muhammad Hardiansyah, warga Bogor, melaju dari arah timur ke barat atau dari arah Semarang ke Jakarta.
Sesampainya di KM 319, mobil Honda BR-V tersebut masuk ke dalam rest area melalui pintu masuk.
"Habis itu dia parkir hanya sekitar 7 menit dan tidak turun dari mobil. Setelah itu, dia keluar dari rest area ini mulai ada kejanggalan. Dia menggunakan akses pintu masuk, kan enggak waras. Kalau arah keluar kan harusnya dia ke kiri kan. Dia enggak, dia ke arah pintu masuk. Berarti kan ke kanan. Itu CCTV saya cek juga," jelasnya.
ADVERTISEMENT

Polisi: Pengemudi BR-V Kayak Enggak Waras

Kendaraan yang membawa rokok ilegal saat melawan arus sebelum menabrak bus yang berisi suporter Persebaya Surabaya, Bonek di Tol Pekalongan, Sabtu (12/4/2025). Foto: Istimewa
Setelah mobil itu keluar dari rest area melalui pintu masuk, sang sopir memacu kendaraannya dengan melawan arus yakni dari barat ke timur arah ke Semarang.
"Gilanya lagi dia di jalur dua, jalur cepat. Di tol itu ada bahu jalan tol, jalur satu, jalur dua. Kalau bahu jalan untuk khusus darurat, lajur satu untuk yang lambat, lajur dua untuk cepat. Dia contraflow di jalur cepat. Jadi orang itu kayak enggak waras menurut saya, enggak normal seperti orang normal. Dia itu kayak nyari mati sih, di lajur cepat lho," ungkapnya.

Langit Masih Gelap, Matikan Lampu Mobil

Selain melawan arus di jalur cepat, mobil Honda BR-V tersebut juga mematikan lampunya. Hal ini diketahui setelah ada pengendara yang merekam mobil Honda BR-V itu dengan melawan arus dan mematikan lampunya.
ADVERTISEMENT
"Yang lebih aneh lagi, dia matikan lampu lagi. Pas keluar memang lampunya nyala. Setelah saya cek, saya kan dapat juga video dari pengguna jalan tol yang bersimpangan sama dia. Dia bilang ini mobilnya ke mana nih lampunya dimatikan, bahaya, lah itu. Kalau mobil kecil bisa menghindar," katanya.
Sesampainya di lokasi kejadian, dari arah timur melaju Bus PO Fransindo Trans dengan nopol W 7842 UO yang membawa rombongan Bonek itu. Akhirnya tabrakan pun tak terhindarkan.
Roni mengatakan, kecepatan mobil Honda BR-V itu saat terjadinya kecelakaan sekitar 60 hingga 70 km per jam.
"Walaupun sopir bus berupaya melakukan pengereman sekitar 20 meter pengereman tapi di kiri ada kendaraan jadi nggak bisa masuk ke kiri akhirnya adu banteng," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"60-70 km/jam kalau enggak salah itu BRV-nya kecepatannya kencang itu," tambahnya.

Bukan Sopir BR-V yang Tewas tapi Penumpang

Bus rombongan pendukung Persebaya Surabaya, Bonek, mengalami kecelakaan dengan mobil Honda BR-V di KM 331 Tol Pekalongan, Sabtu (12/4/2025). Foto: Istimewa
Akibat peristiwa itu, penumpang mobil Honda BR-V, Muhammad Hardiansyah, tewas di tempat. Sebelumnya diberitakan sang sopir Honda BR-V yang tewas dalam kecelakaan itu.
Sedangkan sopir BR-V, Fauzi, mengalami lula berat dan kondisinya kritis. Sementara untuk seluruh penumpang maupun sopir bus selamat dalam peristiwa tersebut.
"Saat kami ke TKP sopir BR-V masih hidup dalam kondisi kritis luka kepala, patah rahang sama patah kaki. Sedangkan navigator di sebelahnya meninggal dunia. BR-V hanya dua orang," ucapnya.
Dari hasil pemeriksaan, mobil Honda BR-V itu mengangkut ribuan rokok ilegal tanpa cukai. Roni belum mengetahui secara pasti rokok tersebut didapat dari mana atau digunakan untuk apa.
Rokok ilegal yang dibawa kendaraan saat melawan arus sebelum menabrak bus yang berisi suporter Persebaya Surabaya, Bonek di Tol Pekalongan, Sabtu (12/4/2025). Foto: Istimewa
"Iya, jadi memang di dalam mobil itu terdapat ribuan rokok tanpa cukai. Itu isinya rokok semua tapi rokok enggak jelas. Tapi setelah kami misalnya meng-update apabila sopir sudah sadar, sudah bisa kita mintai keterangan, atau dari pihak keluarga dan sebagainya baru akan terurai ini. Kalau kayak gini kami masih berupaya pendalaman dengan cara mengumpulkan saksi-saksi, alat bukti maupun CCTV yang lain supaya bisa orang ini apa sih orang ini kok sampai gitu," terangnya.
ADVERTISEMENT
Saat ditanya apakah sang sopir mobil Honda BR-V terpengaruh alkohol atau obat-obatan narkotika, Roni masih menunggu kondisi korban pulih serta pemeriksaan medis.
"Ini belum karena kita masih melakukan penyelidikan dikarenakan sopir ini masih belum bisa diminta keterangan, kondisinya masih kritis. Tapi kita upayakan ke medis untuk melakukan pengecekan baik darah maupun yang lain terkait psikotropika maupun narkoba maupun miras," ujarnya.