Mobil Pelat Dinas yang Kecelakaan Beruntun di Palmerah Milik Kemhan

Kecelakaan lalu lintas di Palmerah, Jakarta Barat. Foto: Dok. Istimewa

Mobil berpelat dinas yang menyebabkan kecelakaan beruntun di Jalan Palmerah Barat, Jakarta Barat, pada Senin (20/1) dini hari dipastikan merupakan milik Kementerian Pertahanan (Kemhan).

"Mengenai laka lalin randis (lalu lintas kendaraan dinas) Kemhan Noreg 6504-00, kendaraan tersebut benar milik anggota PNS Kemhan," kata Kepala Biro Info Pertahanan (Infohan) Setjen Kemhan RI, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, melalui keterangan yang diterima.

Adapun ketika menabrak sejumlah kendaraan, mobil tidak digunakan oleh PNS Kemhan. Melainkan oleh seorang berinisial MSK (23 tahun).

"MSK adalah anak dari PNS Kemhan," ujar Frega.

Tak disebut identitas dari ASN tersebut. Namun, sanksi telah disiapkan bila terbukti ada pelanggaran yang dilakukan.

"Bagian Pengamanan Kemhan juga telah melakukan penyelidikan internal berkoordinasi dengan pihak terkait dan akan memberikan saksi tegas bila ditemukan pelanggaran oleh anggota Kemhan," ujar dia.

Di sisi lain, sambung Frega, Kemhan bakal memantau terus kondisi kesehatan para korban kecelakaan yang sedang menjalani perawatan di RS Pelni dan RS Bhakti Mulia Petamburan. Selain itu, mobil yang menyebabkan kecelakaan tak akan diperpanjang masa berlakunya.

"Meminta masyarakat tetap tenang dan mempercayakan penyelesaian permasalahan ini kepada pihak yang berwenang," ungkap dia.

Peristiwa kecelakaan beruntun itu bermula ketika kendaraan yang dikemudikan oleh MSK melaju dari arah Utara ke Selatan.

Kemudian, setibanya di lokasi, kendaraan yang dikemudikan oleh MSK menabrak seseorang berinisial TR yang sedang menurunkan barang di sisi jalan lalu menabrak di satu unit motor dan mobil.

Akibat kejadian itu, terdapat lima orang (termasuk MSK) yang mengalami luka patah tulang hingga perut sobek. Mereka sudah dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Polisi masih melakukan penyelidikan untuk dapat mengetahui penyebab kecelakaan. Penyelidikan dilakukan dengan memintai keterangan dari sejumlah saksi.