Moda Alternatif Baru Bagi Warga Pinggiran Jakarta

14 Februari 2017 12:51 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Budi Karya resmikan Jakarta Residence Connexion (Foto: Mustaqim Amna/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Budi Karya resmikan Jakarta Residence Connexion (Foto: Mustaqim Amna/kumparan)
Bus Jabodetabek Residence (JR) Connexion resmi diluncurkan di ITC Mangga Dua, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (14/2). Transportasi umum yang digagas Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) ini akan beroperasi mengangkut penumpang hingga ke dalam permukiman menuju pusat kota.
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, hal tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di daerah penyangga menuju kawasan Ibukota.
"Warga yang berdomisili di wilayah Bekasi, Bogor, Depok dan Tangerang bisa memanfaatkan transportasi ini menuju pusat kota. Akses ini tentu menjadi alternatif bagi masyarkat sehingga mereka beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum," ujar Budi Karya di lokasi peresmian bus, Selasa (14/2).
Bus Jakarta Residence Connexion. (Foto: Mustaqim Amna/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bus Jakarta Residence Connexion. (Foto: Mustaqim Amna/kumparan)
Untuk pengoperasian awal, tersedia 17 bus JR Connexion yang siap melayani masyarakat yang akan berangkat dari beberapa kawasan permukiman seperti Grand Wisata (Bekasi), Bintaro Jaya (Bintaro), Bumi Serpong Damai (Serpong), Zam-zam Park (Bogor), dan Kota Wisata (Cibubur). Bus kemudian akan berhenti di beberapa pusat bisnis di Jakarta, yaitu FX Senayan, Blok M, dan kawasan Sudirman. Dengan tarif sekitar Rp 20 ribu sampai dengan Rp 25 ribu, penumpang bisa menikmati fasilitas AC, stop kontak, display jadwal bus, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Persentase penggunaan angkutan umum oleh warga Jakarta, kata Budi, sejauh ini hanya mencapai angka 14 persen. Ia menargetkan persentase tersebut mengalami kenaikan di 2019 nanti.
"Supaya keinginan publik untuk naik kendaraan umum bisa lebih tinggi dan share-nya bisa mencapai 40 persen di 2019 mendatang. Dengan begitu, angka kemacetan tentu dapat jauh berkurang," ujarnya.
Sementara itu Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Elly Adriani Sinaga mengatakan dari survey yang dilakukan oleh BPTJ, dengan adanya bus JR Connexion ini, besarnya kemungkinan masyarakat yang bersedia pindah ke angkutan umummencapai 76 persen.
"Antusiasme masyarakat beralih ke angkutan umum memang cukup tinggi asalkan sarana transportasinya memadai dan nyaman. Hal ini yang memang menjadi prioritas pelayanan Bus JR Connexion. Interior dan bagian luar bus terlihat sangat ekslusif," kata Elly.
ADVERTISEMENT