Modus Dokter Gadungan PSS Sleman: Unduh Ijazah di Google lalu Diedit

30 Januari 2024 19:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Elwizan Aminudin dokter gadungan PSS Sleman akhirnya ditangkap polisi setelah buron sejak 2021 silam, Selasa (30/1). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Elwizan Aminudin dokter gadungan PSS Sleman akhirnya ditangkap polisi setelah buron sejak 2021 silam, Selasa (30/1). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Elwizan Aminudin dokter gadungan PSS Sleman ditangkap Polresta Sleman. Selama ini dia bekerja sebagai dokter dengan bekal ijazah palsu Universitas Syiah Kuala Aceh yang dia download atau unduh di mesin pencarian internet.
ADVERTISEMENT
"Ngambil salah satu contoh ijazah di Google dia download, dia edit. Dimasukkan, diubah nama dan dimasukkan fotonya," kata Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian di Polresta Sleman, Selasa (30/1).
Motif Elwizan tak lain adalah ekonomi. Sebelum menjadi dokter gadungan dia bekerja sebagai kondektur bus.
"Sebelum dia bekerja sebagai dokter gadungan di beberapa tim sepak bola, itu dia bekerja sebagai kondektur bus kota di daerah Tangerang, dia juga sambil usaha jual kelontong," jelasnya.
Hasil keterangan dan pengakuan dokter gadungan ini setidaknya ada 9 tim yang dia tangani, termasuk timnas kelompok usia.
"Timnya, Persita Tangerang, Barito Putera, Timnas U19, Bali United, Madura United, Sriwijaya, kembali Timnas U-19, Kalteng Putra, PSS Sleman," katanya
ADVERTISEMENT
Setidaknya dia bekerja sebagai dokter gadungan 8 tahun lamanya. "Itu dari tahun 2013 sampai 2021," katanya.

Berpindah Tempat dan Ganti KTP

Adrian mengatakan selama buron, dokter gadungan ini berpindah-pindah tempat. Dia juga mengubah KTP-nya.
"Jadi tim yang dulu sudah sempat ngejar ke Palembang, namun yang bersangkutan lari ke Depok. Setelah kejadian tersebut yang bersangkutan mengubah KTP-nya, yang dulu awal waktu daftar itu menggunakan KTP beralamat Palembang waktu kita cek ke dinas terkait itu sudah di Depok," katanya.