Modus Guru Pencak Silat Perkosa 2 Murid Perempuan: Berikan Tenaga Dalam

31 Desember 2021 16:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pemerkosaan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemerkosaan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang guru pencak silat di salah satu SMP di Kabupaten Pandeglang, Banten, berinisial ANS (48) ditangkap polisi usai dilaporkan melakukan memperkosa dua anak muridnya yang masih berusia 13 tahun.
ADVERTISEMENT
ANS alias Ansori memperkosa dua murid perempuannya dengan modus memberikan ajian tenaga dalam. Dua anak muridnya ini diketahui hendak ikut lomba pencak silat tingkat SMP pada pertengahan Desember 2021.
Kasatreskrim Polres Pandeglang, AKP Fajar Maulidi mengatakan peristiwa yang dialami salah satu korban terjadi pada Jumat (10/12). Saat itu korban yang akan mengikuti perlombaan pencak silat diajak ziarah ke sebuah makam di belakang pom bensin di wilayah Kecamatan Saketi.
Seperti biasanya pelaku mengajak korban untuk berdoa dan membakar menyan di lokasi tersebut. Pelaku yang memiliki niat cabul pun mengiming-imingi korban dengan cara akan memasukkan ajian ilmu dalam sebelum mengikuti perlombaan.
"Korban yang akan diberikan ilmu dalam diminta membuka kancing baju, kemudian pelaku meraba payudara korban. Setelah itu korban dibawa ke dalam gua dan terjadilah pemerkosaan di sana," jelas Fajar.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, pelaku kembali berulah di hari berikutnya dengan memperkosa korban lainnya di rumah neneknya. Saat itu, ANS yang bertamu melihat korban berada di dalam kamar. Pada saat itu nenek korban lagi tertidur.
Di rumah neneknya itu tidak ada siapa-siapa lagi selain korban. Pelaku menggunakan kesempatan itu untuk memperkosa korban.
Kemudian pelaku menawari korban yang juga akan mengikuti perlombaan silat memasukkan ilmu ke dalam tubuhnya hingga korban dipaksa untuk melakukan perbuatan intim.
"Kepada kedua korban, pelaku meminta agar tidak menceritakan kejadian tersebut kepada siapa pun dengan ancaman badan korban pasti hancur bila bercerita," kata Fajar.