Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Jajaran Polda Metro Jaya mengungkap kasus penipuan WN China dengan korban warga negaranya sendiri. Total ada 91 tersangka, terdiri atas 85 WN China dan 6 orang lainnya merupakan warga negara Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono mengatakan, sindikat penipuan ini melakukan aksinya berpura-pura menjadi polisi, hingga seorang jaksa. Dengan mengaku begitu para tersangka seolah-olah membantu jika ada keluarga korban yang tengah bermasalah secara hukum. Tentu dengan meminta sejumlah uang.
“Kita sudah mendalami kasus ini, melakukan modusnya mereka seolah-seolah menjadi seorang polisi, jaksa, banker yang korbannya ada di China. Mereka tahu siapa korban-korbannya, korbannya punya masalah dan membayar ke ini,” kata dia.
“Uangnya diambil, mereka menghilang, yang banker ditawari investasi. Dari investigasi sementara, kerugian 36 miliar rupiah. Saat ini sedang koordinasi dengan imigrasi untuk menangani pelaku-pelaku kejahatan ini,” sambungnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menambahkan, hampir semua korban para tersangka merupakan WN China. Uang yang ditransfer para korbannya masuk ke rekening Bank China.
ADVERTISEMENT
“Itu sistemnya penipuan menggunakan telepon online. Nanti setelah ditransfer, uangnya masuk ke rekening di China sana, dijadikan tempat untuk melakukan suatu kejahatan telecon fraud,” pungkasnya.
Sebelumnya, Jajaran Polda Metro Jaya menggerebek 6 lokasi yang dijadikan WN China menipu warga di negaranya melalui sambungan telepon, Senin (25/11).
Adapun lokasinya yakni di Griya Loka BSD, Komplek Mega Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kemanggisan, Slipi, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Perumahan Intercon, Jakarta Barat dan Tambora, Jakarta Barat.
Para sindikat penipuan WN China ini melakukan aksinya di Indonesia lantaran akses internet yang mudah daripada di negaranya sendiri.