Modus Predator Seks Jepara: Pakai Foto Laki-laki Tampan untuk Gaet Calon Korban

2 Mei 2025 13:58 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
S tersangka kasus predator seks Jepara, Rabu (30/4/2025).  Foto: Yusuf Nugroho/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
S tersangka kasus predator seks Jepara, Rabu (30/4/2025). Foto: Yusuf Nugroho/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
S (21 tahun) predator seks asal Jepara, Jawa Tengah, ternyata sudah beraksi sejak tahun 2023. Modusnya menggunakan foto laki-laki tampan untuk menggaet calon korban lewat aplikasi chat Telegram.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, mengatakan ada 31 korban kebejatan dari S. Ia menggunakan fitur pencarian teman di Telegram untuk mencari mangsanya yang masih berusia di bawah umur.
"Dia menyaring korban anak-anak di bawah umur, perempuan, dia gunakan foto palsu yang lebih cakep," ujar Artanto, Jumat (2/5).
Setelah intens berkomunikasi dengan korban, pelaku kemudian berpindah ke WhatsApp, meminta korban mengirimkan foto telanjang atau setengah telanjang.
"Dengan bujuk rayu meminta korban foto setengah telanjang atau telanjang keseluruhan. Korban tidak sadar direkam karena menggunakan fitur sekali lihat," jelas dia.
S tersangka kasus predator seks Jepara, Rabu (30/4/2025). Foto: Yusuf Nugroho/ANTARA FOTO
Pelaku kemudian menggunakan foto itu sebagai ancaman, ia kemudian meminta korban mengirimkan video yang lebih vulgar lagi dengan ancaman foto itu akan disebarluaskan.
ADVERTISEMENT
"Konten itu digunakan pelaku untuk mengancam korban untuk membuat konten-konten sesuai perintah dari tersangka. Saat korban tidak mau membuat konten sesuai perintah, akan diancam, akan disebar ke teman-temannya. Korban kan anak, takut, maka mengikuti perintah tersangka," jelas dia.

6 Korban Diperkosa

Polisi usai menggeledah rumah S tersangka predator seks Jepara. Foto: Dok Polda Jateng
Ia juga menyebut, dari 31 anak yang menjadi korban, ada 6 anak diperkosa pelaku.
"Korban 31 anak, 5-6 anak diajak bersetubuh," ujar Artanto.
Kasus ini terungkap setelah salah satu orang tua korban melihat percakapan di ponsel anaknya yang baru saja diperbaiki. S juga sudah ditahan di Rutan Polda Jateng.
"Penyidik Ditreskrimum dan Labfor Polda Jateng masih mengumpulkan barang bukti termasuk berupaya mengembalikan beberapa bukti yang dihapus di ponsel tersangka," sebut dia.
ADVERTISEMENT

Ada Korban Mau Bunuh Diri

Berkaca dari kejadian ini, ia meminta para orang tua memantau pergaulan anak-anaknya termasuk media sosial mereka.
"Imbauan pada orang tua supaya ingatkan kembali anak-anaknya. Hati-hati di Medsos, cari kawan di Medsos, orang tua cek handphone anaknya, adakah pornografi atau pelanggaran atau hal sifatnya emosional. Korban ini ada yang sempat mau bunuh diri karena diancam," kata Artanto.