Moeldoko Akan Bantu Sosialisasi Penggunaan Screening Corona GeNose ke Masyarakat

4 Januari 2021 19:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko saat menerima satu unit GeNose C19 hasil inovasi UGM Yogyakarta. Foto: Dok. KSP
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko saat menerima satu unit GeNose C19 hasil inovasi UGM Yogyakarta. Foto: Dok. KSP
ADVERTISEMENT
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, bersama sejumlah jurnalis mencoba alat deteksi dini COVID-19 hasil karya ilmuwan Universitas Gadjah Mada (UGM), GeNose.
ADVERTISEMENT
Percobaan dilakukan saat KSP menerima satu unit GeNose dari Menristek/BRIN, Bambang Brodjonegoro. Melalui alat screening ini, Moeldoko berharap inovasi anak bangsa menjadi garda terdepan dalam penanganan penyebaran COVID-19.
“Karena inovasi yang paling mahal adalah inovasi yang menjadi solusi, seperti GeNose C19 ini,” kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (4/1).
Moeldoko mengapresiasi inovasi UGM yang berhasil menghadirkan GeNose. Moeldoko siap membantu sosialisasi penggunaan GeNose C19 ke berbagai lapisan.
GeNose, alat pendeteksi COVID-19 buatan UGM. Foto: Dok: UGM
Moeldoko menyebut, GeNose menjadi implementasi revolusi Industri 4.0 karena menggabungkan sektor kesehatan dengan artificial intellegence (AI) atau kecerdasan buatan.
Selain itu, kehadiran GeNose C19 telah melampaui negara-negara lain yang saat ini masih mengembangkan penelitian untuk mencegah penyebaran COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Maka, akan saya dorong secara masif tidak hanya sebagai temuan, tapi untuk meyakinkan semua pihak bahwa GeNose C19 merupakan alat yang diperlukan,” ujarnya.
Bambang Brodjonegoro menambahkan, GeNose merupakan terobosan teknologi yang bisa mendeteksi COVID-19 dengan pendekatan yang sederhana dan murah.
Bambang berharap, temuan ini bisa benar-benar dimanfaatkan berbagai pihak. Terlebih, UGM dan perusahaan konsorsium siap memproduksi hingga 5.000 unit pada Februari 2021.
GeNose, alat pendeteksi corona buatan UGM ditampilkan di RSUP Dr Sardjito. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
“Untuk saat ini, kami hibahkan satu unit GeNose C19 untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 di lingkungan Istana. Nantinya kami juga akan mendorong berbagai pihak, terutama di pusat keramaian seperti bandara, stasiun kereta, terminal bus, kampus, pabrik, dan perkantoran untuk menggunakan alat ini,” kata Bambang.
Namun, Bambang menegaskan, GeNose bukan alat diagnosis. Alat ini merupakan bagian dari penerapan program 3T (testing, tracing, treatment) yang mendeteksi senyawa pada pernapasan manusia.
ADVERTISEMENT
Satu unit GeNose dibanderol seharga Rp 62 juta dan bisa dipakai hingga 100 ribu tes. Harga tes diperkirakan hanya Rp 15 ribu.
Jika hasil tes GeNose seseorang positif, ia tetap harus melakukan tes swab PCR, lantaran sifatnya hanya sekadar screening seperti rapid test. Alat ini mendeteksi corona lewat embusan napas seseorang yang disimpan di dalam kantong napas.