Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Moeldoko Kutuk Habib Bahar yang Hina Jokowi: Ulama Harus Jadi Panutan
29 November 2018 13:28 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menanggapi perihal dilaporkannya Habib Bahar bin Smith ke polisi karena menghina Presiden Joko Widodo. Habib Bahar dilaporkan oleh Ketua Umum Cyber Indonesia Muannas Alaidid ke Polda Metro Jaya.
ADVERTISEMENT
Menurut Moeldoko sudah sepantasnya Habib Bahar dilaporkan. Moeldoko juga mengutuk pernyataan Habib Bahar yang mengatakan kepada para jemaahnya bahwa Jokowi banci.
"Iya dong, harus itu (dilaporkan). Itu seorang ulama berbicara seperti itu. Saya secara pribadi mengutuk itu," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (29/11).
"Seorang ulama harus menjadi panutan dari tutur katanya, dari perilakunya, masak seperti itu. Sebagai pribadi saya enggak respect," lanjut dia.
Moeldoko mengaku dirinya sudah menonton video ceramah Habib Bahar yang viral di media sosial karena menghina Jokowi. "Sudah lihat. Bagaimana itu seorang kepala negara diperlakukan seperti itu," ucap Moeldoko.
Sebelumnya, Ketua Umum Cyber Indonesia Muannas Alaidid melaporkan Habib Bahar ke Polisi. Laporan Muannas diterima oleh Polda Metro Jaya dan tertuang dalam nomor laporan LP/6519/XI/2018/PMJ/Dit.Reskrimsus tertanggal 28 November 2018.
ADVERTISEMENT
Dalam laporan itu Smith dianggap telah melanggar Pasal 45 a ayat 2 Undang-undang RI nomor 19 tahun 2018 tentang ITE. Ia juga dianggap telah melanggar Pasal 16 UU RI nomor 40 tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.
Laporan yang sama dilakukan Rahmat dari Jokowi Mania ke Bareskrim Polri. Rahmat mempermasalahkan video ceramah Smith yang beredar di media sosial.
"Dalam video itu dia bilang 'kalau kamu ketemu Jokowi, kalau ketemu Jokowi, kamu buka celananya itu, jangan-jangan haid Jokowi itu, kayaknya banci itu. Kalau kamu ada yang pilih dia, tanggung jawab dunia akhirat kamu, tukang mebel kamu pilih jadi presiden, begitu jadinya tuh'. Kata-kata itu sangat tidak pantas disampaikan di depan umum apalagi sekelas Habib (Bahar bin) Smith," ujar Rahmat.
ADVERTISEMENT