Moeldoko: Panglima Tertinggi Penanganan COVID-19 adalah Presiden

6 Agustus 2021 16:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko merespons persoalan siapa pegang komando penanganan COVID-19 yang baru-baru ini dipersoalkan oleh Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Wapres ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla.
ADVERTISEMENT
Kedua tokoh ini menilai terlalu banyak organisasi yang bekerja menangani pandemi COVID-19 sehingga membuat masyarakat bingung. Penanganan lebih baik dipegang satu komando saja.
Menurut Moeldoko, meski ada banyak tokoh yang tugaskan di lapangan, namun semuanya tetap dalam satu komando yaitu dari Presiden Jokowi.
"Saya selalu katakan, panglima tertinggi di dalam penanganan COVID-19 adalah presiden. Pak Luhut, Pak Airlangga semuanya mendapat instruksi sangat clear di rapat kabinet oleh presiden. Itu menunjukkan beliau seorang panglima dalam hal penyelesaian COVID-19," kata Moeldoko, Jumat (6/8).
Dia mencontohkan sejumlah arahan yang diberikan Jokowi dan langsung dikerjakan oleh anak buahnya di kabinet. Mulai dari instruksi penggunaan pesawat hercules untuk mengangkut obat hingga persoalan ICU.
"Jadi jangan lagi didiskusikan. Buktinya tadi saya katakan, begitu presiden menerima laporan distribusi logistik, apa yang dilakukan. Panglima TNI siapkan pesawat untuk selesaikan itu," jelas Moeldoko.
ADVERTISEMENT
"Berikutnya adalah laporan ICU yang terbatas, langsung ada perintah dari presiden. Itu adalah pimpinan tertinggi dalam struktur penanganan COVID-19 Jadi tidak perlu lagi didiskusikan," imbuhnya.
Moeldoko kemudian meminta agar tak ada lagi pihak-pihak yang menghambat tugas yang sedang dikerjakan pemerintah. Sebab, dibutuhkan kerja sama yang maksimal agar penanggulangan bisa dilakukan cepat dan tepat.
"Sekali lagi janganlah membuat persoalan tidak penting di sini. Kritik silakan tetapi marilah terlibat bersama-sama untuk penyelesaian COVID-19 ini. Kita mengajak semuanya. Kalau pun tidak mau terlibat ya enggak apa-apa silakan saja," tutup Moeldoko.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) bersama Presiden Joko Widodo, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin di Kongres V PDIP di Bali. Foto: Dok. Setwapres
Sebelumnya, JK menyebut terlalu banyak organisasi dalam penanganan pandemi di Indonesia. Padahal, seharusnya bisa di bawah satu komando yang sama saja.
"Iya, harus lebih simpel direction ke bawah dan harus full time. sehingga hari ini harus bicara COVID, harus soal isolasi, harus bicara disiplin, bicara ekonomi lagi," kata JK dalam wawancara khusus dengan kumparan, Senin (26/7).
ADVERTISEMENT
Hal senada juga diungkapkan Megawati yang menurutnya penanganan pandemi harusnya dilakukan oleh Satgas COVID-19.
"Coba tolong dipikirkan. Saya mau ngomong ke Pak Jokowi, siapakah yang harus pegang komando. Sekarang Satgas pandemi kan ada, harusnya kan itu, ya, sudah begitu. Tapi yang saya lihat lapangan semua bisa dibilang jak-jakan. Saya enggak sabaran," kata Megawati, Rabu (4/8).