Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko

Moeldoko soal 6 Pengawal Rizieq Tewas: Kejadian Sensitif, Perlu Akurasi Tinggi

7 Desember 2020 18:46 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Foto: ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Foto: ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
ADVERTISEMENT
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko angkat bicara terkait bentrok polisi dan pengawal Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin (7/12) dini hari.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterangan polisi, dalam peristiwa itu, 6 pengawal Rizieq tewas. Sedangkan 4 orang lain melarikan diri.
Moeldoko mengaku belum bisa memberikan penjelasan rinci karena baru mendengar informasi ini dari media.
"Tentang isu yang baru saja lagi hangat-hangatnya saya belum bisa memberikan informasi yang sesungguhnya, karena saya baru membaca di media," kata Moeldoko dalam rapat bersama komisi II DPR RI.
Moeldoko mengatakan, dirinya masih harus mendapatkan penjelasan detail sebelum memberikan pernyataan terkait peristiwa itu.
Sehingga Moeldoko belum bisa memberikan penjelasan apa pun mengenai peristiwa ini. Termasuk usulan pembentukan tim pencari fakta dalam kasus tersebut.
Sebelumnya, anggota Komisi II DPR Sodik Mudjahid menanyakan persoalan itu pada Moeldoko. Dia menyebut butuh kejelasan atas insiden yang sudah menimbulkan korban tewas tersebut.
ADVERTISEMENT
"Apakah pihak Istana sudah mendapatkan informasi sesungguhnya? Kami ingin mendapatkan informasi yang sesungguhnya kenapa? Karena di media sangat kontroversi antara pernyataan polisi dengan pihak HRS," tanya Sodik.
Anggota Fraksi Gerindra ini berharap pihak KSP, Seskab dan Sesneg dapat mendorong penanganan hingga proses hukum dalam kasus itu.
Sementara, Anggota Komisi II Nasir Djamil juga sebelumnya menanyakan hal yang sama. Sebab adanya simpang siur informasi yang beredar mengenai peristiwa ini.
"Karna ada kesimpangsiuran informasi terkait peristiwa tersebut, mudah-mudahan dengan tim pencari fakta, kita dapatkan kebenaran dengan peristiwa tersebut," kata Nasir.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten