Moeldoko soal Kartu Kuning Zaadit: Bagian dari 'Kenakalan' Anak-anak

6 Februari 2018 14:19 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko. (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko. (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) TNI Moeldoko ikut menanggapi aksi Ketua BEM UI Zaadit Taqwa yang mengacungkan kartu kuning ke Presiden Joko Widodo. Menurutnya, itu adalah bagian 'kenakalan' anak-anak.
ADVERTISEMENT
"Ya, Presiden sangat sadarlah itu, (bagian dari) kekritisan dan 'kenakalan' anak-anak. Itulah dari dulu ya begitulah mahasiswa, kritis, tidak apa-apa. Ini adalah sebuah proses bagi mereka, ini sebuah proses. Yang penting adalah anak-anak kita jangan hanya melihat negatifnya," kata Moeldoko usai menghadiri diskusi tentang pilkada di Graha Bimasena, Jalan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Selasa (6/2).
Moeldoko mengatakan, aksi yang dilakukan oleh Zaadit merupakan sebuah proses membangun kedewasaan. "Ini adalah proses bagi dirinya untuk proses kehidupan. Proses leadership dan proses pendewasaan yang bersangkutan," katanya.
Namun, ia mengatakan seharusnya Zaadit dapat lebih mawas diri sebelum melakukan aksinya. "Jangan hanya landai melihat orang lain, tapi harus pandai juga melihat dirinya, maksudnya apa? Jangan hanya melihat negatif dong, lihat hal-hal positif yang telah berjalan saat ini. Betapa upaya pemerintah telah menanggulangi kemiskinan, pendidikan, dan seterusnya," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Moeldoko menambahkan, Pemerintahan Jokowi sudah menghasilkan beberapa pencapaian postif.
"Hasilnya ada enggak? Ada dong. Contohnya aja penerbitan sertifikat. Wah, sudah berapa banyak itu. Saya sendiri melihat masyarakat yang di daerah itu menangis kepada Presiden mengucapkan terima kasih," ujarnya.