Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Moeldoko Tegaskan Komando Gabungan TNI Tergantung Kebutuhan Polri
18 Mei 2018 22:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab ) TNI dipastikan tidak akan tumpang tindih dengan tugas Densus 88 Polri. Meski di bawah komando Panglima TNI, seberapa jauh Koopssusgab bergerak tergantung penilaian dari Kapolri.
ADVERTISEMENT
"Nah bekerjanya bagaimana? Kepolisian yang paham mau diapain, tergantung dari keinginan polisi, tapi yang paling penting secara kapasitas pasukan khusus siap digunakan untuk kepentingan yang menentukan," kata Kepala Staf Presiden Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (18/5).
Sebelum Koopssusgab digerakkan, Kapolri lebih dulu melihat situasi. Dari penilaian itu akan diputuskan pasukan ini akan berperan di sisi mana.
"Yang buat apresiasi tentang situasi kan Kapolri, makanya kita siapkan sepenuhnya. Kapolri minta, mainkan. Kapolri minta, mainkan. Sambil jalan saja, wong enggak ada yang kita tabrak Undang-undang," lanjut dia.
Moeldoko menegaskan dengan aktifnya Koopssusgab ini TNI tidak akan menjadi teror baru di tengah masyarakat. Mengingat, Indonesia pernah punya pengalaman sejarah yang kurang baik tentang peran TNI di orde baru.
ADVERTISEMENT
"Siapa bilang? Enggak ada (teror baru)," ucap Moeldoko.
Moeldoko memastikan, banyak hal yang akan menjadi pertimbangan sebelum Koopssusgab ini benar-benar terjun membantu Polri. Seluruh pihak terkait yang tergabung dalam dewan akan berkumpul terlebih dulu untuk menentukan situasi dan kondisi yang akan dihadapi.
"Seperti kemarin di Brimob, Presiden turun sudah mengundang Menkopolhukam, BIN, Panglima TNI dan seterusnya untuk melihat situasi ini seperti apa. Jangan komentari sepotong-sepotong. Beritanya jangan sepotong nanti bikin isu miring," tuturnya.