Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Momen Anak-anak Masjid Jogokariyan Sambut Anak-anak dari Gaza
12 September 2024 11:07 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Suasana Masjid Jogokariyan, Kota Yogyakarta, Kamis (12/9) pagi ini berbeda dengan pagi-pagi biasanya. Sejumlah anak-anak berkumpul di depan masjid untuk menyambut saudaranya dari Gaza, Palestina.
ADVERTISEMENT
Anak-anak Jogokariyan ini berdiri berbaris sembari membawa bendera Indonesia dan Palestina.
Begitu tiga anak-anak dari Gaza tiba, anak-anak Jogokariyan ini lantas serempak menyanyikan lagu Atuna Tufuli. Lagu itu pun disambut oleh anak-anak Gaza. Mereka kemudian bernyanyi bersama.
Keluarga dan anak-anak dari Gaza ini datang bersama perwakilan dari King Hussein Cancer Center (KHCC) dan Islamic Charity for Society (ICCS).
"Ini adalah kunjungan balasan setelah 2 bulan lalu relawan kemanusiaan Masjid Jogokariyan mengirim bantuan ke Palestina kemudian diminta singgah di rumah sakit kanker yang dikelola oleh keluarga kerajaan Yordania," kata Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir, ditemui di Masjid Jogokariyan.
"Ini (keluarga) pengungsi Palestina yang tinggal di perbatasan, dan aktivis kemanusiaan palestina. Anak anak korban perang Gaza," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Jazir menjelaskan, anak-anak Jogokariyan turut menyambut saudaranya dari Gaza sebagai dukungan moral bahwa para anak-anak Gaza ini tak sendiri.
"Itu lagu anak anak Palestina yang dinyanyikan mereka. Anak-anak kita kemarin dapat oleh-oleh dari relawan (dari Jogokariyan) yang berkunjung, maka ketika ada kunjungan balasan dinyanyikan bersama," bebernya.
Lanjut Jazir, negara Indonesia didirikan oleh pendiri bangsa dengan semangat membebaskan penjajahan di atas dunia. Maka dari itu, misi kemanusiaan ada dalam pendirian Indonesia.
"Kita sebagai generasi penerus ingin melanjutkan semangat itu. Maka upaya memerdekakan negara terjajah adalah misi kemanusiaan negara yang harus terus kita lanjutkan. Kemudian pada alinea ketiga kalimat terakhir dinyatakan ikut serta menjaga ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial," kata Jazir.
ADVERTISEMENT
"Jadi tugas konstitusional coba kita aplikasikan dalam kehidupan melalui jejaring masjid ini. Anak anak menyambut membawa bendera merah putih untuk memberikan kesadaran bahwa nilai nilai kebangsaan Indonesia mengandung kemanusiaan. Tidak bisa dipisahkan kebangsaan dan kemanusiaan," ujarnya.
Live Update