Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Momen Bromance Macron dan Trump Selimuti Ketegangan Pertemuan di Gedung Putih
25 Februari 2025 14:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Emmanuel Macron dan Donald Trump kembali bertemu di Gedung Putih, Senin (24/2). Pelukan erat, jabat tangan panjang, hingga gestur menepuk lutut dan punggung satu sama lain mewarnai pertemuan.
ADVERTISEMENT
Namun, di balik keakraban kedua pemimpin negara itu, ketegangan soal perang Rusia-Ukraina tetap terasa.
Trump, dengan gaya khasnya, mengeklaim negara-negara Eropa hanya meminjamkan uang kepada Ukraina dan akan memintanya kembali. Duduk di sebelahnya, Macron segera menyela.
“Tidak, sejujurnya,” katanya sambil menyentuh lengan Trump.
“Kami membayar 60 persen dari total bantuan—bukan hanya pinjaman, tapi juga jaminan dan hibah,” lanjutnya, seperti diberitakan AFP.
Trump menyeringai dan menanggapi santai, “Kalau Anda percaya itu, saya tidak keberatan.”
Diplomasi Gestur dan Jabat Tangan Khas
Momen itu tak mengganggu dinamika keduanya.
Trump menyebut Macron “pelanggan yang cerdas”, mengenang pertemuan di Paris saat ia merasa ada perbedaan antara apa yang Macron katakan dalam bahasa Prancis dan versi yang diterjemahkan kepadanya.
Macron merespons dengan menggenggam tangan Trump, keduanya tertawa, bahkan Macron terlihat menyeka sudut matanya.
Di West Wing, mereka kembali berjabat tangan erat. Dalam konferensi pers bersama, mereka bahkan saling memuji.
ADVERTISEMENT
Macron menekankan persahabatan mereka sejak masa jabatan pertama, sementara Trump menyoroti peran Macron dalam pemulihan Notre-Dame.
“Sampaikan salamku kepada istrimu yang cantik,” kata Trump sebelum meninggalkan podium.
Permainan Kekuatan di Balik Keakraban
Macron memahami bahasa tubuh Trump sejak pertemuan pertama mereka di Brussels 2017.
Saat itu, Macron menggenggam tangan Trump begitu erat hingga meninggalkan bekas di jari Trump.
Sejak itu, keduanya kerap menunjukkan dinamika serupa—dari jabat tangan panjang hingga gestur yang menegaskan posisi masing-masing.
Tapi pendekatan akrab Macron tak selalu membuahkan hasil.
Pada 2018, Trump tetap menarik AS keluar dari perjanjian iklim Paris dan kesepakatan nuklir Iran meski Macron berupaya membujuknya.
Hubungan mereka kembali mencair setelah Macron mengundang Trump ke pembukaan kembali Notre-Dame pada Desember 2024.
ADVERTISEMENT
Jurnalis Inggris sekaligus teman lama Trump, Piers Morgan, menilai Macron tahu cara menghadapi orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu.
“Tidak ada pemimpin dunia yang menangani Trump sebaik Macron. Ramah tapi tegas, penuh hormat tapi tidak ragu menentangnya saat perlu. Dan Trump menghormatinya karenanya,” tulisnya di X.