Momen Evakuasi Pilot dan Kru Smart Air yang Jatuh di Tarakan

11 Maret 2024 13:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Basarnas mengevakuasi korban pesawat Smart Air yang jatuh. Foto: Basarnas
zoom-in-whitePerbesar
Tim Basarnas mengevakuasi korban pesawat Smart Air yang jatuh. Foto: Basarnas
ADVERTISEMENT
Tim gabungan Basarnas telah mengevakuasi mengevakuasi pilot Smart Air, Captain M Yusuf, dari lokasi jatuhnya pesawat di Tarakan, Kaltara, Minggu (10/3). Dalam insiden, 1 orang teknisi pesawat bernama Deni meninggal di lokasi.
Tim Basarnas mengevakuasi korban pesawat Smart Air yang jatuh. Foto: Basarnas
zoom-in-whitePerbesar
Tim Basarnas mengevakuasi korban pesawat Smart Air yang jatuh. Foto: Basarnas
Proses evakuasi tersebut menggunakan helikopter milik TNI. Tampak dalam video yang diterima kumparan, tim Basarnas dan TNI menyusuri hutan Tarakan.
Tim Basarnas mengevakuasi korban pesawat Smart Air yang jatuh. Foto: Basarnas
Setelah beberapa jam proses pemetaan lokasi evakuasi, tim menggunakan tali turun ke hutan. Tampak di antara pepohonan pesawat milik Smart Air itu hancur.
Tim Basarnas mengevakuasi korban pesawat Smart Air yang jatuh. Foto: Basarnas
Humas Basarnas Tarakan, Buhardi mengatakan, pilot Smart Air sudah berada di rumah sakit. Dia menjalani perawatan medis.
ADVERTISEMENT
"Dirawat di rumah sakit," kata Buhardi kepada kumparan, Senin (11/3).
Captain Yusuf belum dapat berkomunikasi, Buhardi menyebut, kondisi terakhir saat ditemukan dalam keadaan lemas dan sadarkan diri.
"Kondisi sadar tapi lemas," jelasnya.
Tim Basarnas mengevakuasi korban pesawat Smart Air yang jatuh. Foto: Basarnas
Pesawat yang mengangkut 21 item dengan berat 583 kilogram itu diawaki oleh pilot Captain M Yusuf dan seorang mekanik bernama Deni. M Yusuf merupakan warga Bekasi Selatan sedangkan Deni berasal dari Pangandaran.
Pesawat tersebut hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Internasional Juwata Tarakan, Jumat (8/3) pukul 08.25 WITA. Pesawat yang mengangkut gula, pasta gigi, kopi, hingga permen itu seharusnya mendarat di Binuang, Krayan, Nunukan, pada pukul 09.25 WITA di hari yang sama.